Saya salah satu orang yang telah berhasil dalam uji coba generator motor (maaf saya sulit menjelaskan rinciannya karna saya benar2 orang awam dalm bidang kelistrikan). saya mempunyai generator AC bertegangan 220v low rpm (1500 rpm) bekas dinamo gnerator listrik,terinspirasi video2 di youtube saya tergerak untuk mencobanya. bahan2 yang saya pakai yaitu roda gila bekas mesin isuzu panther (10kg) berikut as nya,motor listrik 24 volt 500w dan dynamo 3000w low rpm.
untuk proses perakitan saya menerapkan hal yang sama seperti postingan di youtube dengan rasio puli 3 berbanding 1 (maaf saya tidak bisa memberikan contohnya )untuk menghidupkan dinamo motor saya menggunakan accu 24 colt dilengkapi dengan switch on of double pada kabel + dan ground.setelah di hidupkan dinamo motor dan mencapai puncak rpm motor tersebut (dengan di beri beban menarik dinamo generator) dinamo motor hidup dan mendapatkan voltase 3oo volt tanpa beban (pemakaian ) saya juga melengkapi alat berupa inverter 220 to 24 volt yang banyak di jual di pasaran.untuk menirunkan voltase generator dari 300 ke voltase normanl 220v saya menggunakan capasitor 30uF/450VAC yg biasa digunakan mesin genset konvensioanal (bermesin) dengan tujuan agar dapat memindahkan input dinamo motor dari accu ke incerter dinamo generator ( caranya kita matikan cepat sumber listrik dari accu dan di alihkan cepat sumber lestrik dinamo motor langsung dari inverter dinamo generator) topologinya accu 24 volt >>>>> dinamo motor (matikan cepat) dinmo generator >>>inverter 220v to 24 volt >>> dinamo motor. sementarasumber listrik di ahlikan roda gila tadi berperan sebagai peredam kejut putaran dinamo motor agar putaran generator tidak langsung drop dan generatot masih hidup sekalipun voltasenya sedikit menurun.
setelah semuanya stabil dan dinamo motor mengelaukan voltase stabil 220-240v barulah saya nyalakan alat2 rumah tangga seperti mesin pompa air , televisi,kulkas,bor listrik serta semua lampu rumah. saya kira total dari pemakaian alat2 di atas mencapai 2000 watt (berikut dinamo motor dan voltase final dari dinamo generator hanya sisa 190volt dengan beban kurang lebih 2000 watt.
persoalannya dinamo motor tidak bisa hidup konstan lebih dari 3 jam karna suhu dinamo motor yang sangat panas ( sya kurang ngerti soal kenapa dinamo motor jadi begitu panas). Tapi dlam hal ini sya sangat terbantu karna bila sumber listrik dari pln mati total saya sudah ada alternatif lain yg benar2 free tanpa harus mengeluarkan uang untuk membeli bahan bakar )
Untuk para suhu agar bisa menambahkan dan menyempurnakan keterangan saya di atas,terutama solusi agar generator ini bisa hidup konstan dalam waktu yang lama tanpa kendala dinamo motor yang cepat panas dan voltase yang tidak bisa mencapai 220v bila di berikan banyak beban.
dan apabila ada banyak kesalahan tulisan saya benar2 mohon maaf karna saya benar2 awam dan belum mengerti apa2 soal ilmu kelistrikan.
Salam kenal teman2 freeenergyindonesia.
Saya bekerja di bidang bangunan, namun sejak setahun lalu s/d saat ini saya mulai belajar tentang Pembangkit Listrik energi terbarukan dengan melakukan riset secara online via youtube, wikipedia, phet simulator & website2 luar maupun indonesia. Dengan keterbatasan ilmu & pengalaman, saya akan mencoba menanggapi posting Pak Pramono serta berbagi hasil riset pribadi saya. Mudah2an bisa bermanfaat.
Ada banyak alternatif sumber energi terbarukan, mulai dari yang cukup umum dikenal seperti tenaga surya, angin, air, gas alam, sampai dengan teknologi2 baru seperti KERS (regenerative braking), atmoshpheric/ionosfer electricity, thermo electric, dll. Namun yang menarik bagi saya adalah alat penyimpanan energi. Dari yang saya pelajari, flywheel merupakan salah satu alat penyimpanan energi dalam bentuk mekanik, khususnya gerakan putar. Sedangkan alat penyimpan lainnya bisa berupa baterai alkaline, aki, graphene, hidrogen (bentuk kimia), atau kapasitor, superkonduktor (rekayasa listrik), atau bendungan atas+bawah, pressured air bawah tanah (bentuk tekanan), penyimpanan es/air panas (bentuk thermal), dll
Flywheel merupakan salah satu teknologi penyimpanan energi yang menurut saya cukup terjangkau & indikator kapasitas nya cukup kasat mata. Dengan mangacu hukum mekanika klasik Ek=1/2mv2, maka flywheel menyimpan energi dalam 2 bentuk utama, yaitu massa (m) dan kecepatan (v). Di Amerika, flywheel yang banyak dijual oleh perusahaan besar menggunakan material ringan seperti serat karbon dalam ruang hampa (vacum chamber), sehingga energi lebih banyak disimpan dalam bentuk kecepatan di atas 5000 rpm, karena peningkatan kecepatan akan meningkatkan penyimpanan energi secara kuadrat. Namun penyimpanan bentuk ini membutuhkan konstruksi yang presisi & teknologi tinggi dalam hal controlling & maintenance. Sedangkan flywheel yang dibuat Pak Pramono menyimpan energi dalam bentuk massa/berat. Saya pribadi lebih cenderung pada tipe ini, karena teknologi lebih sederhana sehingga lebih mudah diduplikasi masyarakat awam & lebih banyak alternatif material untuk memperbesar massa-nya (misal: blok baja, beton bertulang, kayu, batu, dll).
Jika ada yang mengklaim bahwa flywheel bisa menduplikasi energi listrik, maka hal tsb tidak sesuai dengan hukum kekekalan energi. Menurut saya, fungsi flywheel sama persis seperti kapasitor. Setelah diberikan input beberapa saat dari motor dengan watt kecil dengan serangkaian transmisi kecepatan, maka flywheel bisa digunakan untuk memutar motor dengan watt yang lebih besar.
Menanggapi posting Pak Pramono terkait dinamo yang cepat panas, maka menurut saya ada beberapa alternatif pemecahannya:
1. mengurangi beban alat. Saya tidak akan mengambil solusi ini, karena tujuan pokok flywheel generator adalah untuk memenuhi kebutuhan energi alat2 tersebut.
2. memperbesar kapasitas/ watt dinamo. Menurut saya, setiap energi mengikuti hukum yang sama, namun dengan bahasa yang berbeda. Jika P=F/A (tekanan=gaya/luas penampang), maka I=P/V (kuat arus listrik=daya/voltase). Jika total daya alat terlalu besar, maka arus yang melewati dinamo menjadi terlalu besar. Akibatnya listrik tidak dapat tersalurkan dan terbuang dalam bentuk panas.
3. memperkecil gaya gesek. Sebagai alat penyimpan energi, musuh terbesar energi mekanik adalah gaya gesek. Negara2 maju telah mengembangkan teknologi frictionless bearing melalui active magnetic bearing (electromagnet+controller), passive magnetic bearing (permanent magnet+cooper axle/eddy current), air bearing (udara) dengan gaya gesek jauh lebih sedikit dibanding ball bearing. (s/d saat ini saya masih fokus riset komponen ini)
4. rekayasa konfigurasi kumparan pada dinamo untuk mengoptimalkan output, misal arah aksial vs radial, geometri silinder vs toroid, konfigurasi rodin coil. (s/d saat ini saya masih fokus riset komponen ini)
5. menambah massa flywheel. Penambahan massa lebih efektif ke arah luar radius (tepi lingkaran flywheel) dimana dengan kecepatan sudut yang sama (RPM) bagian tepi flywheel memiliki kecepatan linier terbesar. Sehingga sebagaimana hukum Ek=1/2mv2, maka energi mekanik yang bisa dikonversikan menjadi energi listrik akan lebih besar.
Saya juga mendapatkan link website yang cukup bagus dari praktisi senior bidang maintenance mesin, yaitu
soemarno.org/Dari sana saya mengetahui bahwa konsep flywheel energi generator & generator jenis lainnya bisa direalisasikan sebagai produk final dengan menggunakan mekanisme fine tuning, controller, & safety yang memadai agar bisa digunakan secara normal dalam waktu yang lama. Hal ini tentunya sangat berat apabila dilakukan oleh pribadi yang tentunya akan menguras waktu, tenaga, & biaya yang tidak sedikit. Hal ini hanya bisa terlaksana dengan kerjasama multibidang keahlian dengan mengedepankan sumbangsih manfaat untuk bersama.
Saya pikir sekarang sudah bukan lagi zaman hak paten, tetapi zaman open source dengan produk2 seperti android, arduino, aplikasi2 berbasis sosial.
Saya mohon masukan, bimbingan, ataupun ide pd saya. Saya pribadi berharap ada komunikasi yang lebih intens melalui media lain seperti grup whatsapp, facebook, kopdar, ataupun workshop bersama. Saya sangat senanng jika rekan2 pro bisa sharing ilmu dengan saya. Saya berdomisili di jogja & bisa dikontak di email: mokhammad.beni@gmail.com. Terima kasih.