NiCd cocok untuk free energy

[ronym]

Bang Sucahyo pernah membahas mengenai jenis baterai yang cocok untuk percobaan free energy
yaitu di :
freeenergyindonesia.proboards.com/thread/26/baterai-cocok-untuk-eksperimen-energy
.
pada kesempatan ini kita akan membahas lebih detail
kita mulai dengan sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh baterai untuk free energy, yaitu :
.
* Tahan terhadap deep discharge
baterai yang tahan diperlakukan deep discharge antara lain NiCd, NiMH, NiFe
adapun aki Lead acid bertipe deep cycle alias 20 HR battery, disarankan tidak di discharge melebihi 50%
begitu pula dengan LiIon, disarankan tidak mendischarge melebihi 20-50% agar baterai lebih awet
.
khusus mengenai NiCd, memang baterai ini lebih cocok diperlakukan deep discharge
karena toh kita tidak bisa mengecek State Of Charge
( alias sudah berapa % kapasitas yang terpakai ) 
karena sifat dari baterai NiCd yang tetap memepertahankan voltase 1,2 volt
( walaupun dalam prakteknya kita bisa mendeep discharge sampai 1,0 volt )
.
*Tahan terhadap overcharging
baterai SLA alias Sealed Acid Battrey alias Aki Kering, tidak tahan oleh overdischarge
salah satu indikator baterai SLA yang terkena overcharging adalah aki melembung
baterai timbal basah malahan lebih tahan over charging
walaupun begitu, ketinggian air pada aki perlu diperhatikan
karena setiap terjadi overcharging, akan ada sebagaian air yang terubah menjadi gas H2 dan O2
alternatif lainnya adalah baterai NiCd dan Nife
.
jika disimpulkan baterai yang memenuhi kriteria
yaitu tahan overcharging dan deepdischarge, adalah NiCd dan NiFe
.
karena harga baterai Nicd dibandingkan dengan aki timbal basah lebih murah aki timbal basah, maka pertimbangan murah harganya memang tidak bisa dihindari
namun yang terjadi, lebih banyak experimenter free energy yang memakai aki kering alias aki SLA

[ronym]

contoh perbandingan harga aki kering vs aki basah vs Nicd
karena baterai Nicd memiliki tegangan 1,2 - 1,3 volt maka perlu kita kalikan dengan 10
sehingga menjadi 12-13 volt ( menyamakan dengan aki kering maupun basah )
.
rata-rata baterai Nicd berkapasitas 700 mAH
sehingga apabila kita mau menyamakan misal jadi 3,5 AH
perlu dikalikan dengan 5
total adalah 10 x 5 = 50 buah baterai Nicd agar "setara" dengan aki 12v 4AH
.
apabila 1 buah baterai Nicd di tingkat pengecer harganya Rp 8.000
maka 50 buah baterai Nicd, berharga Rp 400.000
.
sebagai perbandingan, aki kering ataupun basah 12v 4Ah, harganya antara 100 - 200 rb
he... he... bisa kita lihat bukan ?
mengapa lebih banyak yang memakai aki timbal ( kering ataupun basah )

[Sucahyo]

Iya, nicd memang cenderung lebih mahal dari lead acid. Tapi memang jauh lebih tahan terhadap overcharging dan over discharging.

Kalau untuk jangka panjang, sepertinya lebih mending invest batre nicad soalnya kalau batre timbal terutama yang gel / kering, gampang sekali rusak. Kan mending punya batre yang bisa dipakai bertahun tahun daripada batre yang hanya tahan dua bulan (kalau dipakai eksperimen free energy).

Apalagi kalau untuk pemula, batre gel bisa bakal rusak hanya setelah 10 kali charge.

[ronym]

bener juga bang sucahyo
saya juga lagi mempertimbangkan pakai Nicd untuk dipakai di sistem solar cell
coz jika pakai batere timbal paling banter 1-2 tahun ganti
nggak imbang dengan harga dan daya tahan solar cell yang minimal 3 tahun
.
tapi ya itu... karena harganya yang mahal
mungkin dibatasi untuk menyalakan LED alias penerangan
atau nge cas hp
.
sedangkan untuk muatan berat
memang mau tak mau tetep pakai batere timbal ( aki basah untuk mobil )
dengan pertimbangan murah dan kapasitas yang besar
( sementara ini karena hanya dipakai untuk keadaan insidental misal backup kelistrikan mobil, menghidupkan lampu saat listrik mati dan sebagainya
maka saya prediksi usia aki bisa lebih dari 1 tahun )

[Sucahyo]

Mohon di share nanti kalau sudah mulai turun kapasitasnya. kalau batre timbal repotnya adalah tidak boleh pernah over discharge. ngaturnya susah kalau tidak otomatis.

[ronym]

saya pernah beli batere Nicd sekitar tahun 2008-2010
persisnya saya lupa bang
.
yang jelas batere ini sudah berumur lebih dari 2 tahun
dan casing plastiknya 1-5% nya udah sobek
akibat bongkar pasang ke alat elektronik yang pake batere
dan ngecasnya
.
jika dipakai untuk mainan remote control
atau alat elektronik yang makan arus cukup besar
batere ini cepat drop
.
tapi klo cuma menghidupkan Joulethief
masih bisa 1 jam lebih
.
hal ini sama seperti batere Lithium ex netbook Zyrex yang saya beli th 2010 an
yang karena sudah tidak kuat lagi ngangkat netbook
akhirnya saya pake untuk menghidupkan senter police 3 watt
hasilnya malahan bisa nyala 1 jam lebih
( padahal batere bawaan senter ini cuma bisa 30 menitan )
.
jadi boleh dikata batere drop tidak mesti harus dibuang
bisa dimanfaatkan untuk menyalakan LED
atau alat elektronik yang nggak nyedot arus besar
( dibawah 1 ampere )

[Sucahyo]

Iya. Saya sering charge ulang batre zinc carbon, lumayan bisa tahan beberapa bulan kalau hanya untuk jam. Kalau untuk batre nicad, selama voltase nggak drop terlalu banyak, masih kepakai.

[namarana]

terimakasih banyak gan untuk informasinya