Post by ronym on Nov 30, 2013 17:01:14 GMT 7
mungkin perlu ane sampaikan ( barangkali ada pecinta free energy yang mungkin belum tahu )
yaitu tentang cara men cas aki / batere timbal yang sesuai dengan spesifikasi
.
informasi ini berasal dari panduan batere timbal yang diterbitkan pada tahun 1922
OA Witte’s “The Automobile Storage Battery – Its Care And Repair” 1922
.
baik pada proses charging maupun discharge ( penggunaan )
www.powerstream.com/1922/battery_1922_WITTE/batteryfiles/chapter06.htm
www.powerstream.com/1922/battery_1922_WITTE/batteryfiles/chapter05.htm
.
kita dapati beberapa fakta dan panduan ( yang mungkin sekarang jauh berbeda dengan dulu )
pada artikel panduan th 1922 tersebut diterangkan bahwa pada setiap sell aki timbal perlu dicas dengan tegangan 2,7 volt
itu artinya aki / batere 12 volt perlu di cas dengan tegangan 16,2 volt
nah yang terjadi sekarang adalah aki hanya dicas dengan tegangan 14,7 volt
sehingga konsekuensinya adalah
lapisan sulfat yang menutupi permukaan plat aki, tidak sepenuhnya bisa kembali menjadi H2SO4
inilah mengapa lapisan sulfat terus menumpuk pada permukaan aki
sampai akhirnya aki "mati" karena lapisan sulfat pada plat aki sudah tebal dan menutupi seluruh permukaan aki
.
sehingga secara kimiawi tidak adabedanya antara kedua plat
karena sama-sama ber unsur Timbal Sulfat ( Pb SO4 )
.
pada penelitian yang dilakukan beberapa ahli ( ini ahli dan peneliti "resmi" dan betulan ), bisa di cek di literatur ilmiah / internet
yaitu penelitian yang dilakukan oleh J JA Wilkinson, BE ( Hons), ME dan G.A Covic, BE ( Hons ), PhD, MIEE, MIPENZ ( Grad )
beliau meneliti proses charging pada batere timbal dengan metode "Pulse Charging"
hasil yang didapat adalah pada proses "pulse charging" memakan waktu lebih singkat daripada mencas dengan metode "fixed voltage / fixed current"
.
salah satu hal yang menarik lainnya adalah
walaupun aki di cas dengan pulse charge mencapai 40 Amper ( pada aki 28 AH )
tidak terjadi adanya gas Hidrogen dan Oksigen
beliau mensinyalir hal ini terjadi karena pada proses terbentuknya Hidrogen dan oksigen dibutuhkan "time constant" tertentu
.
( inilah mengapa kita dapati... tidak terjadinya aki / batere yang "mlembung" karena "overcharge" menggunakan pulse charge
juga tidak pula kita dapati batere menjadi panas / elektrolit mendidih )
.
mungkin sedikit "preview" dari ane
siapa tahu bermanfaat bagi yang membacanya
yaitu tentang cara men cas aki / batere timbal yang sesuai dengan spesifikasi
.
informasi ini berasal dari panduan batere timbal yang diterbitkan pada tahun 1922
OA Witte’s “The Automobile Storage Battery – Its Care And Repair” 1922
.
baik pada proses charging maupun discharge ( penggunaan )
www.powerstream.com/1922/battery_1922_WITTE/batteryfiles/chapter06.htm
www.powerstream.com/1922/battery_1922_WITTE/batteryfiles/chapter05.htm
.
kita dapati beberapa fakta dan panduan ( yang mungkin sekarang jauh berbeda dengan dulu )
pada artikel panduan th 1922 tersebut diterangkan bahwa pada setiap sell aki timbal perlu dicas dengan tegangan 2,7 volt
itu artinya aki / batere 12 volt perlu di cas dengan tegangan 16,2 volt
nah yang terjadi sekarang adalah aki hanya dicas dengan tegangan 14,7 volt
sehingga konsekuensinya adalah
lapisan sulfat yang menutupi permukaan plat aki, tidak sepenuhnya bisa kembali menjadi H2SO4
inilah mengapa lapisan sulfat terus menumpuk pada permukaan aki
sampai akhirnya aki "mati" karena lapisan sulfat pada plat aki sudah tebal dan menutupi seluruh permukaan aki
.
sehingga secara kimiawi tidak adabedanya antara kedua plat
karena sama-sama ber unsur Timbal Sulfat ( Pb SO4 )
.
pada penelitian yang dilakukan beberapa ahli ( ini ahli dan peneliti "resmi" dan betulan ), bisa di cek di literatur ilmiah / internet
yaitu penelitian yang dilakukan oleh J JA Wilkinson, BE ( Hons), ME dan G.A Covic, BE ( Hons ), PhD, MIEE, MIPENZ ( Grad )
beliau meneliti proses charging pada batere timbal dengan metode "Pulse Charging"
hasil yang didapat adalah pada proses "pulse charging" memakan waktu lebih singkat daripada mencas dengan metode "fixed voltage / fixed current"
.
salah satu hal yang menarik lainnya adalah
walaupun aki di cas dengan pulse charge mencapai 40 Amper ( pada aki 28 AH )
tidak terjadi adanya gas Hidrogen dan Oksigen
beliau mensinyalir hal ini terjadi karena pada proses terbentuknya Hidrogen dan oksigen dibutuhkan "time constant" tertentu
.
( inilah mengapa kita dapati... tidak terjadinya aki / batere yang "mlembung" karena "overcharge" menggunakan pulse charge
juga tidak pula kita dapati batere menjadi panas / elektrolit mendidih )
.
mungkin sedikit "preview" dari ane
siapa tahu bermanfaat bagi yang membacanya