Post by ajax on Dec 9, 2013 17:18:53 GMT 7
Perhitungan daya pada rangkaian AC (arus bolak balik)
berikut ini link materi terkait utk merefresh kembali teori rangkaian RLC :
web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik%20Pertanian/MATERI%20WEB%20ELP/Bab%20VIII%20RANGKAIAN%20RLC/indexRLC.htm
Daya riil yg diserap oleh rangkaian adalah : P = v * i * pf
dimana, pf (power factor atau faktor daya) adalah = cosinus(phi)
dimana, phi = beda fasa antara tegangan dg arus
1. pada rangkaian resistif murni
tidak ada beda fasa, phi = 0, maka cos(phi) = cos(0) = 1
P = v * i * 1 = v * i
2. pada rangkaian induktif murni
beda fasa = 90 (arus tertinggal 90 dari tegangan)
maka cos(90) = 0
P = v * i * 0 = 0
arus ada, tegangan ada, tapi P = 0
P = 0, artinya : daya sesaat yang dihasilkan adalah bernilai positif dan negatif
secara bergantian. Daya yang bernilai negatif menunjukkan bahwa daya dilepas
kembali oleh induktor ke rangkaian. Karena perbedaan positip dan negatip
besarnya sama dan dalam waktu yang sama maka resultannya adalah nol. Oleh
karena itu kalau sumbernya adalah generator maka daya akan dikembalikan ke
sumber sehingga tidak perlu energi mekanis untuk menggerakkan generator dan
induktor tidak menjadi panas
3. Lilitan pada trafo, ketika tanpa beban (No Load)
tentu saja pada alam nyata, tidak ada induktor yg bersifat induktif murni,
karena tiap kawat tembaga ada resistansinya.
sehingga beda fasa tidak bulat 90, misalnya 86
4. Trafo, ketika dibebani (ON Load : pd lilitan sekunder dihubungkan beban)
pada lilitan sekunder mengalir arus :
- maka akan timbul flux magnet yg berlawanan dg flux dari lilitan primer
- maka ini akan membuat induktansi pada lilitan primer menurun
- shg reaktansi (XL) pd lilitan primer menurun
- shg Z (impedansi) lilitan primer menurun
- shg i yg mengalir ke primer membesar --> trafo terasa lbh panas.
pada kondisi ini, beda fasa semakin berkurang,
misalnya dari No load 86, mjd 75 pada ON Load
Thane C Heins, mendesain suatu bentuk trafo yg:
- pada kondisi ON Load, beda fasa nya tidak berubah (atau sedikit sekali)
- shg ketika ON Load atau No Load, beda fasa tetap di dekat 90
- di dekat 90 artinya : faktor daya dekat cos(90) = 0
berikut ini link materi terkait utk merefresh kembali teori rangkaian RLC :
web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik%20Pertanian/MATERI%20WEB%20ELP/Bab%20VIII%20RANGKAIAN%20RLC/indexRLC.htm
Daya riil yg diserap oleh rangkaian adalah : P = v * i * pf
dimana, pf (power factor atau faktor daya) adalah = cosinus(phi)
dimana, phi = beda fasa antara tegangan dg arus
1. pada rangkaian resistif murni
tidak ada beda fasa, phi = 0, maka cos(phi) = cos(0) = 1
P = v * i * 1 = v * i
2. pada rangkaian induktif murni
beda fasa = 90 (arus tertinggal 90 dari tegangan)
maka cos(90) = 0
P = v * i * 0 = 0
arus ada, tegangan ada, tapi P = 0
P = 0, artinya : daya sesaat yang dihasilkan adalah bernilai positif dan negatif
secara bergantian. Daya yang bernilai negatif menunjukkan bahwa daya dilepas
kembali oleh induktor ke rangkaian. Karena perbedaan positip dan negatip
besarnya sama dan dalam waktu yang sama maka resultannya adalah nol. Oleh
karena itu kalau sumbernya adalah generator maka daya akan dikembalikan ke
sumber sehingga tidak perlu energi mekanis untuk menggerakkan generator dan
induktor tidak menjadi panas
3. Lilitan pada trafo, ketika tanpa beban (No Load)
tentu saja pada alam nyata, tidak ada induktor yg bersifat induktif murni,
karena tiap kawat tembaga ada resistansinya.
sehingga beda fasa tidak bulat 90, misalnya 86
4. Trafo, ketika dibebani (ON Load : pd lilitan sekunder dihubungkan beban)
pada lilitan sekunder mengalir arus :
- maka akan timbul flux magnet yg berlawanan dg flux dari lilitan primer
- maka ini akan membuat induktansi pada lilitan primer menurun
- shg reaktansi (XL) pd lilitan primer menurun
- shg Z (impedansi) lilitan primer menurun
- shg i yg mengalir ke primer membesar --> trafo terasa lbh panas.
pada kondisi ini, beda fasa semakin berkurang,
misalnya dari No load 86, mjd 75 pada ON Load
Thane C Heins, mendesain suatu bentuk trafo yg:
- pada kondisi ON Load, beda fasa nya tidak berubah (atau sedikit sekali)
- shg ketika ON Load atau No Load, beda fasa tetap di dekat 90
- di dekat 90 artinya : faktor daya dekat cos(90) = 0