Post by ronym on Dec 22, 2013 11:04:19 GMT 7
batere / aki yang cocok dipakai untuk UPS atau inverter
akan bergantung pada arus yang ditarik dari batere
.
jika sebagian besar alat adalah ber daya besar ( misal komputer,TV, pompa listrik,setrika,dll )
maka lebih baik batere / aki yang kita pakai adalah berjenis "starter battery"
( biasa digunakan pada motor / mobil )
battery ini didesain untuk memberikan arus tinggi selama max 10 jam
( itulah sebabnya pada aki ditulis 10 HR )
.
jika inverter dipakai untuk mencas hp, laptop ... alias yang berdaya 10-30 watt
lebih baik memakai starter battery
dengan asumsi... kita mencas hp, laptop tidak lebih dari 10 jam
.
namun jika kita memakai lampu led, alarm, outdoor wifi
( alat-alat yang kita pakai hanya berdaya kurang dari 10 watt )
lebih cocoknya memang tipe baterai deep cycle
yang didesain untuk mengalirkan listrik 20 jam non stop
( pada baterai ada tulisan 20 HR atau 20 Hour )
.
letak perbedaan kedua jenis batere ini ada pada plat / cell batere / aki
pada batere 10 hr atau starter battery... plat / cell lebih tipis dari deep cycle
mampu mengeluarkan arus lebih besar ( bigger cranking amp )
sehingga cocok untuk mengangkat "beban berat"
.
namun kebanyakan UPS yang ada pada umumnya malahan memakai deepcycle battery alias 20 hr battery
ya akibatnya UPS hanya mampu dipakai 10 menit saja
karena tegangan aki akan cepat drop jika ditarik arus yang besar
( UPS 600VA biasanya memakai baterai berkapasitas 4,5 - 7AH dengan tipe deep cycle atau 20 hr
sehingga semestinya baterai ini hanya cocok ditarik 225 mA sampai 350 mA saja
namun pada UPS yang mensupply listrik untuk komputer misal 350 watt
itu artinya baterai dipaksa untuk mengalirkan 10-30 ampere
.
dan memang batere dengan kapasitas 4,5 AH
artinya 4,5 ampere x 1jam... atau 18 Ampere x 15 menit
atau mampu disedot 30 Ampere selama 9 menit
( itulah sebabnya UPS 600VA rata-rata hanya mampu dipakai 10 menit )
.
sedangkan apabila menggunakan 7 AH
setara 7 Ampere x 1 jam
atau 30 Ampere ... selama 14 menit
.
satu hal lagi mengenai charging baterai
pada starter battery kita dapat men cas baterai kurang dari 10 jam
( pada mobil atau motor malahan arus charging sangat besar sehingga
batere mampu terisi penuh kembali hanya dalam tempo 10-15 menit )
.
sedangkan baterai deep cycle... dicas 10-20 jam
( deep cycle battery di cas dengan arus lebih kecil karena plat battery lebih tebal )
.
itu artinya jika kita memakai solar cell... ataupun wind turbine
yang rata-rata bekerja maksimum selama 5 jam
maka lebih cocok memakai starter battery
( karena starter battery mampu menerima arus charging lebih besar )
sedangkan jika memakai deep cycle... arus charging yang lebih besar malahan akan cepat merusak battery
.
namun jika battery yang kita miliki berdaya besar misal 100 AH
kita memakai hanya dibawah 3 ampere ( dibawah 35 watt )
dan charging dilakukan tidak sering / tidak maksimal
( solar cell / wind turbine 100 watt dalam melakukan charging ke baterai 100 AH
tentunya tidak akan maksimal mencas aki seluruh kapasitas batere )
maka bisa dipakai deep cycle battery
akan bergantung pada arus yang ditarik dari batere
.
jika sebagian besar alat adalah ber daya besar ( misal komputer,TV, pompa listrik,setrika,dll )
maka lebih baik batere / aki yang kita pakai adalah berjenis "starter battery"
( biasa digunakan pada motor / mobil )
battery ini didesain untuk memberikan arus tinggi selama max 10 jam
( itulah sebabnya pada aki ditulis 10 HR )
.
jika inverter dipakai untuk mencas hp, laptop ... alias yang berdaya 10-30 watt
lebih baik memakai starter battery
dengan asumsi... kita mencas hp, laptop tidak lebih dari 10 jam
.
namun jika kita memakai lampu led, alarm, outdoor wifi
( alat-alat yang kita pakai hanya berdaya kurang dari 10 watt )
lebih cocoknya memang tipe baterai deep cycle
yang didesain untuk mengalirkan listrik 20 jam non stop
( pada baterai ada tulisan 20 HR atau 20 Hour )
.
letak perbedaan kedua jenis batere ini ada pada plat / cell batere / aki
pada batere 10 hr atau starter battery... plat / cell lebih tipis dari deep cycle
mampu mengeluarkan arus lebih besar ( bigger cranking amp )
sehingga cocok untuk mengangkat "beban berat"
.
namun kebanyakan UPS yang ada pada umumnya malahan memakai deepcycle battery alias 20 hr battery
ya akibatnya UPS hanya mampu dipakai 10 menit saja
karena tegangan aki akan cepat drop jika ditarik arus yang besar
( UPS 600VA biasanya memakai baterai berkapasitas 4,5 - 7AH dengan tipe deep cycle atau 20 hr
sehingga semestinya baterai ini hanya cocok ditarik 225 mA sampai 350 mA saja
namun pada UPS yang mensupply listrik untuk komputer misal 350 watt
itu artinya baterai dipaksa untuk mengalirkan 10-30 ampere
.
dan memang batere dengan kapasitas 4,5 AH
artinya 4,5 ampere x 1jam... atau 18 Ampere x 15 menit
atau mampu disedot 30 Ampere selama 9 menit
( itulah sebabnya UPS 600VA rata-rata hanya mampu dipakai 10 menit )
.
sedangkan apabila menggunakan 7 AH
setara 7 Ampere x 1 jam
atau 30 Ampere ... selama 14 menit
.
satu hal lagi mengenai charging baterai
pada starter battery kita dapat men cas baterai kurang dari 10 jam
( pada mobil atau motor malahan arus charging sangat besar sehingga
batere mampu terisi penuh kembali hanya dalam tempo 10-15 menit )
.
sedangkan baterai deep cycle... dicas 10-20 jam
( deep cycle battery di cas dengan arus lebih kecil karena plat battery lebih tebal )
.
itu artinya jika kita memakai solar cell... ataupun wind turbine
yang rata-rata bekerja maksimum selama 5 jam
maka lebih cocok memakai starter battery
( karena starter battery mampu menerima arus charging lebih besar )
sedangkan jika memakai deep cycle... arus charging yang lebih besar malahan akan cepat merusak battery
.
namun jika battery yang kita miliki berdaya besar misal 100 AH
kita memakai hanya dibawah 3 ampere ( dibawah 35 watt )
dan charging dilakukan tidak sering / tidak maksimal
( solar cell / wind turbine 100 watt dalam melakukan charging ke baterai 100 AH
tentunya tidak akan maksimal mencas aki seluruh kapasitas batere )
maka bisa dipakai deep cycle battery