Post by ronym on Dec 23, 2013 9:19:39 GMT 7
selama belajar di SMP atau SMA
tentunya kita pernah mendengar Hukum Newton
yang berbunyi "action equal reaction"
.
hukum ini berlaku juga pada benda-benda
semacam pegas / per, bandul, jungkat jungkit dan sejenisnya
.
nah menariknya... coil atau kumparan
memiliki sifat yang mirip dengan pegas
yaitu "memantulkan" listrik yang dikenakan padanya ( setelah listrik di off kan )
( sebagaimana pegas memantulkan balik gaya / force yang mengenainya )
.
kebetulan saya pernah bereksperimen dengan coil / kumparan, LED dan baterai AA
coil dihubungkan dengan LED
dan baterai AA dihubungkan terbalik polaritasnya dengan LED
.
.
menurut logika secara umum baterai yang cuma 1,5 volt tidak akan mampu menyalakan LED
( dibutuhkan tegangan 2-3 volt untuk menyalakan LED )
.
namun dengan adanya coil... ternyata LED bisa menyala
ini artinya tegangan yang kembali dari coil menjadi beberapa kali lipat dari tegangan batere yang cuma 1,5 volt
.
tentunya tegangan yang terbentuk akan setara dengan arus input
misal tegangan input = 1,5 volt ... arus input 50 mA
maka jika tegangan output = 3 volt... arus output akan menjadi 25 mA
( sesuai dengan rumus trafo ideal alias efisiensi 100% )
.
namun ada satu hal yang aneh mengenai coil dengan resistansi tinggi
misal Resistansi coil = 100 ohm
resistansi ini nampaknya hanya berlaku pada arus maju / normal namun tidak pada Back EMF
.
saya coba coil dengan resistansi 100 ohm
ternyata mampu menyalakan LED lebih terang daripada coil dengan resistansi misal 10 ohm
.
mungkin inilah mengapa dalam penjelasan Tesla, Eric Dollard
hukum ohm tidak berlaku pada rangkaiannya
karena resistansi coil yang lebih besar... malahan membuat tegangan balik ( Back EMF ) semakin besar
.
alias voltase yang terjadi pada Back EMF sebanding dengan Resistansi
.
sekilas memang aneh pernyataan ini...
.
namun jika kita lihat lagi pada rumus trafo
semuanya menjadi logis
.
sebagaimana kita tahu
semakin banyak lilitan sekunder... akan semakin tinggi tegangan yang terjadi pada coil sekunder
( voltase dan resistansi coil primer tetap )
.
itu artinya semakin tinggi (R) pada coil... semakin tinggi (V) yang terjadi pada coil
jika dibuat rumus
V sebanding dengan R
.
berkebalikan dengan hukum ohm ?
eh nggak juga...
V = I x R
tentunya kita pernah mendengar Hukum Newton
yang berbunyi "action equal reaction"
.
hukum ini berlaku juga pada benda-benda
semacam pegas / per, bandul, jungkat jungkit dan sejenisnya
.
nah menariknya... coil atau kumparan
memiliki sifat yang mirip dengan pegas
yaitu "memantulkan" listrik yang dikenakan padanya ( setelah listrik di off kan )
( sebagaimana pegas memantulkan balik gaya / force yang mengenainya )
.
kebetulan saya pernah bereksperimen dengan coil / kumparan, LED dan baterai AA
coil dihubungkan dengan LED
dan baterai AA dihubungkan terbalik polaritasnya dengan LED
.
.
menurut logika secara umum baterai yang cuma 1,5 volt tidak akan mampu menyalakan LED
( dibutuhkan tegangan 2-3 volt untuk menyalakan LED )
.
namun dengan adanya coil... ternyata LED bisa menyala
ini artinya tegangan yang kembali dari coil menjadi beberapa kali lipat dari tegangan batere yang cuma 1,5 volt
.
tentunya tegangan yang terbentuk akan setara dengan arus input
misal tegangan input = 1,5 volt ... arus input 50 mA
maka jika tegangan output = 3 volt... arus output akan menjadi 25 mA
( sesuai dengan rumus trafo ideal alias efisiensi 100% )
.
namun ada satu hal yang aneh mengenai coil dengan resistansi tinggi
misal Resistansi coil = 100 ohm
resistansi ini nampaknya hanya berlaku pada arus maju / normal namun tidak pada Back EMF
.
saya coba coil dengan resistansi 100 ohm
ternyata mampu menyalakan LED lebih terang daripada coil dengan resistansi misal 10 ohm
.
mungkin inilah mengapa dalam penjelasan Tesla, Eric Dollard
hukum ohm tidak berlaku pada rangkaiannya
karena resistansi coil yang lebih besar... malahan membuat tegangan balik ( Back EMF ) semakin besar
.
alias voltase yang terjadi pada Back EMF sebanding dengan Resistansi
.
sekilas memang aneh pernyataan ini...
.
namun jika kita lihat lagi pada rumus trafo
semuanya menjadi logis
.
sebagaimana kita tahu
semakin banyak lilitan sekunder... akan semakin tinggi tegangan yang terjadi pada coil sekunder
( voltase dan resistansi coil primer tetap )
.
itu artinya semakin tinggi (R) pada coil... semakin tinggi (V) yang terjadi pada coil
jika dibuat rumus
V sebanding dengan R
.
berkebalikan dengan hukum ohm ?
eh nggak juga...
V = I x R