|
Post by ronym on Jan 14, 2014 17:35:01 GMT 7
pernah melihat roda besi berukuran besar yang dipasang pada mesin uap tempo doeloe ? atau... pernahkah kita melihat piringan besi berukuran besar pada mesin diesel ( contoh mesin diesel kubota ) ? . ya... roda besi atau piringan besi tersebut dikenal dengan nama "flywheel" ( mekanik mobil / motor biasa menyebutnya dengan "roda gila"... mungkin disebut "gila"... karena sekali ia berputar, akan terus berputar dan sulit untuk menghentikannya ) . kekuatan putar yang "tersimpan" sementara pada flywheel memungkinkan mesin terus berputar dengan kecepatan konstan hanya dengan bbm atau input energy yang minimal ( jika dibandingkan dengan tanpa flywheel ) . ide ini dipakai pada mesin uap zaman dahulu agar mesin tidak terus-terusan membutuhkan uap untuk memutarnya dengan memakai flywheel, uap / steam hanya disalurkan tiap 1 putaran / rotasi mesin ( dengan pengaturan timing yang tepat... mesin uap dapat diatur sampai tidak berbunyi "jes... jes... jes" ) . konsep flywheel juga masih dipakai pada mesin diesel mengingat mesin diesel membutuhkan kompresi pada ruang bakar yang lebih tinggi daripada mesin bensin lainnya . baru baru ini konsep flywheel juga mulai dilirik sebagai "energy storage" yang mampu menyimpan energy layaknya sebuah batere berikut ini contohnya : . contoh perusahaan yang memproduksi flywheel energy storage www.power-thru.com/carbon_fiber_flywheel_technology.html. . NASA ternyata juga melirik konsep ini . kalau tidak salah... Bedini Charger juga menggunakan konsep flywheel ( berupa rotor yang sekaligus memungkinkan magnet berputar ) untuk meminimalisir energy input
|
|
|
Post by Sucahyo on Jan 15, 2014 8:49:09 GMT 7
Terima kasih sharingnya. iya.
|
|
ajax
New Member
Posts: 17
|
Post by ajax on Jan 16, 2014 11:21:13 GMT 7
di bab 4 dari PJKBook.pdf, banyak free energy device yg menggunakan flywheel, misalnya dari rancangan Jacob Byzehr : In 1998, Jacob lodged a patent application for a design of the type shown by Chas Campbell. Jacob has analysed the operation and he draws attention to a key design factor: www.free-energy-info.tuks.nl/Chapt4.htmlThe Wilson Self-Powered DC Generator Mr. Wilson of Texas built a self-powered generator system using an old table and some car parts. His construction was shaky, but in spite of that, it powered itself and other equipment. The table which he used was five feet (1.5 m) in diameter and 2-inches (50 mm) thick which means that it will have weighed at least 130 pounds or 60 Kilograms which is a substantial amount
|
|
|
Post by Sucahyo on Jan 16, 2014 22:25:46 GMT 7
Terima kasih sharingnya. Alat lain adalah gravity wheel dan overbalance wheel.
|
|
ajax
New Member
Posts: 17
|
Post by ajax on Jan 23, 2014 10:48:11 GMT 7
overbalanced wheel, dipadukan dengan mikrokontroller, mungkin bisa menghasilkan sesuatu. microcontroller ini utk mengendalikan pergerakan / posisi pemberat maksud sy begini, bayangkan anak TK yg bermain ayunan, yg scr periodik didorong oleh ibunya pada satu sisi. si ibu tsb cukup mendorong dengan gaya dorong yang kecil, dengan catatan dorongan harus pada TIMING dan POSISI yang tepat, sehingga hasilnya, gerak ayunan bisa terus berkelanjutan, dan torsi yg dihasilkan pada poros gantungan/ayunan, cukup besar. jika system ayunan tsb diwujudkan dalam mesin, mesin hrs bisa berpikir seperti si ibu tsb, mengambil keputusan TIMING dan POSISI pendorong. ini bisa diimplementasikan dengan mikrokontroller. misalnya pake arduino, atau yg lbh gede processing power nya seperti raspberry (shg ga capek programming nya, bisa pake php/perl/python/ruby, ga harus pake C/C++), harga raspberry kalo di gudang linux : 600 rebu (kalo arduino brp ya, lbh murah kali) gudanglinux.com/shop/open-source-hardware/komputer-papan-tunggal/open-source-hardware/komputer-papan-tunggal/power consumption: raspberry yg proc.powernya setara pentium II aja cuman 3.5 watt, mungkin arduino lbh kecil, jadi harapannya torsi di poros ayunan bisa memutar generator kecil yg cukup utk mensuplay daya ke pendorong (aktuator istilahnya dlm dunia robotik) dan microcontroller. silakan koreksi/masukan dari rekan2....
|
|
|
Post by Sucahyo on Jan 23, 2014 14:34:22 GMT 7
Terima kasih infonya.
3.5 watt itu kalau pakai inpur 12V berarti 291mA. Rasanya ada beberapa SSG yang bisa jalan dengan tenaga sebesar itu. Punya Bedini bahkan bisa jalan dengan 80mA. Saran saya sebaiknya pakai kontrol timing yang juga bergerak bersamaan dengan wheel.
Beberapa konsep gravity wheel saya:
|
|
|
Post by ronym on Jan 26, 2014 16:19:55 GMT 7
ide yang mirip dengan ayunan anak mungkin sama seperti konsepnya Veljko Milković ilmuan dari Serbia bang ajax . beliau membuat bandul yang energi inputnya sangat kecil tapi outputnya jauh lebih besar jika dibanding inputnya . peswiki.com/index.php/Directory:Milkovic_Two-Stage_Mechanical_Oscillator. www.veljkomilkovic.com/indexEng.htm. input = kanan = bandul = cukup digoyangkang pakai tangan output = kiri = hammer = tenaganya cukup besar untuk memompa air dari dalam tanah atau untuk sebagai pemukul / press bertenaga cukup besar ( misal dipakai oleh pandai besi untuk memipihkan besi )
|
|
|
Post by ronym on Jan 26, 2014 16:29:33 GMT 7
|
|
|
Post by ronym on Jan 26, 2014 16:38:47 GMT 7
let see... Arduino uno 3 input = 5 volt ( bisa juga 3,3 volt ) maximum current draw = 50 mA ( at 3,3 volt ) atau 40 mA @ 5 volt . hmmm... 5x0,04 = 0,2 watt . bener bang... sucahyo, ajax... cuma 0,2 watt coz biasanya arduino ini umumnya dijalankan oleh batere 9 volt kotak yang kapasitasnya cuma 200-300 mAH ( tegangan 9v diturunkan oleh ic yang ada didalam arduino... mungkin ic 7805 ) . macam begini ini bang .
|
|
|
Post by ronym on Jan 26, 2014 17:03:35 GMT 7
bang ajax... klo rangkaian yang anda butuhkan cuma PWM dengan frekuensi tetap bisa memakai ic 555 klo pengin beberapa channel... bisa dipadukan dengan 4017 . . bisa memakai rangkaian running led yang banyak dijual di toko-toko elektronik... yang kapasitor untuk timing nya diubah lebih kecil . ya... kecuali klo freq nya berupa variabel misal pada waktu start ( kondisi A ) dibutuhkan "kicking" yang lebih panjang waktunya jadi timing diset 500 microsecond pada kondisi B... alias flywheel sudah mulai berputar... timenya dipersingkat jadi 100 microsecond ( waktu flywheel dalam keadaan "speeding up" hanya butuh kicking lebih sedikit ) dan pada kondisi C... misal karena flywheel sudah berada pada kecepatan maksimal / optimal waktu diperpendek jadi 10 microsecond . klo begitu skenarionya... ya memang musti pake mikrokontroller dengan ic 555 dan 4017 bisa sih... tapi dengan tambahan beberapa gerbang logika... he... he... memang kadang-kadang rangkaian mikrokontroller bisa menyederhanakan ketimbang rangkaian digital yang "fixed"
|
|
|
Post by Sucahyo on Jan 26, 2014 23:27:55 GMT 7
Terima sharing linknya. Saya baru tahu kalau programmable chip bisa murah begitu.
|
|
|
Post by ronym on Feb 2, 2014 18:12:47 GMT 7
untuk programmable chip era dulu memang diatas 500 rb an bang bahkan yang sudah jadi PLC harganya jutaan . klo tidak salah munculnya arduino ya akibat mahalnya rangkaian mikrokontroller yang ada di pasaran ( mungkin penemunya punya hobby robotika atau komputer mikro... tapi terbatas budgetnya ) . mungkin inspirasinya mirip dengan dibuatnya tablet PC yang harganya cuma 1/4 dari netbook... padahal prosesornya speednya sudah hampir menyamai netbook ) . klo chip mikrokontrollernya sendiri sih murah... contohnya ATMega 16 cuma Rp 40 rb jogjarobotika.com/mikrokontroler/9-ic-microcontroler-atmel-atmega-16-dip-murah.html
|
|
|
Post by Sucahyo on Feb 3, 2014 9:33:08 GMT 7
Ok. terima kasih infonya.
Pingin sih coba bikin kontrol yang bereaksi terhadap voltase batre.
|
|
ajax
New Member
Posts: 17
|
Post by ajax on Feb 3, 2014 15:39:09 GMT 7
terimakasih bang ronym utk sharing 2 stage mechanical oscillator nya veljko milkovic, suatu penemuan yg jadi breakthrough juga di abad ini. mungkin di thread yg lain sy ingin nanya2 / minta pendapat / mendiskusikannya lbh jauh. seputar mikrokontroller, yg sdh jadi PLC pun skrg sdh semakin banyak yg harganya ekonomis, salah satunya yg sy lihat adalah keluaran omron, terutama yg seri-seri tipe "E" (economy) misalnya CP1E- E10DR-A : Manufactured by OMRON, CP1E ECONOMY 6IN, 4RELAY, AC P Weight: 3 lbs Estimated Retail Price - $150.00 www.plccenter.com/en-US/Buy/OMRON/CP1EE10DRA?redirect=truekalo di ebay, harga IDR 1.4 jt : www.ebay.com/itm/OMRON-PLC-CP1E-E10DR-A-CP1EE10DRA-NEW-FREE-SHIPPING-/321133883090mungkin kalo sudah bermain dg Power generation skala besar, tdk begitu mslh kalo energy surplus nya juga sdh besar (misal di skala kilowatt ke atas) karena PLC ini memang alat kerja yg heavy duty / standar industrial di pabrik-pabrik. memprogramnya juga cukup mudah, ada software IDE bawaannya :
|
|
|
Post by Sucahyo on Feb 3, 2014 20:59:16 GMT 7
terima kasih sharingnya. Mungkin charger radiant butuh kontroller rumit seperti PLC. Soalnya kadang batre voltasenya naik tajam beberapa menit saat di charge, lalu turun, lalu naik lagi pelan - pelan.
|
|
|
Post by ronym on Feb 4, 2014 10:58:13 GMT 7
memang PLC lebih mudah dalam pemrogramannya bang Ajax ( beda dengan mikrokontroller yang musti pakai assembler ) . salah satu pertimbangan industri memakai PLC ya karena PLC tidak memerlukan tenaga ahli yang terlalu ahli ( cukup dengan dasar-dasar logika dan timing... sudah bisa memprogram PLC beda dengan mikrokontroller yang butuh bahasa mesin / assembler ya... walaupun sudah banyak tutorial yang membahasnya
|
|
|
Post by Koldwater on Mar 10, 2017 18:34:24 GMT 7
If you need training on using PLC, koldwater.com has a cost effective certificate course software you can download. also a couple free modules on website.
|
|