Cold fusion sebagai alternatif fisi nuklir... free energy
Feb 3, 2014 8:43:41 GMT 7
alfian likes this
Post by ronym on Feb 3, 2014 8:43:41 GMT 7
Teknologi nuklir sebenarnya membutuhkan energi yang sangat besar untuk memecah atom.
Walaupun kemudian menghasilkan energi yang lebih besar setelah atom terpecah menjadi atom yang lebih kecil / ringan.
dalam proses pemecahan ini, dihasilkan panas jutaan celcius
( ribuan kali lebih panas api kompor bahkan dari las yang kita kenal )
.
dengan panas sebesar itu yang dihasilkan oleh reaksi yang dinamakan fisi ( nuclear fission )
dapat menjadikan air menjadi uap dalam hitungan kurang dari 1 detik
bahkan besi, titanium atau logam apapun akan menguap seketika karena saking besarnya panasnya yang dihasilkan dari reaksi ini
.
itulah sebabnya mengapa reaktor nuklir sangat sulit dikendalikan sehingga berbahaya
karena walaupun reaksi fisi telah dihentikan
panas yang ada tidaklah langsung hilang
( ibarat kita memanaskan besi dalam api... besi tidak langsung menjadi dingin hanya dengan menjauhkannya dari api )
inilah mengapa kita mendengar saat gempa di jepang, reaktor nuklir Fukushima meleleh dan akhirnya sampah radioaktif keluar dari komplek reaktor
( karena sistem pendingin sedikit berkurang kinerjanya... bahkan ada pendingin di salah satu reaktor mati )
.
namun apakah teknologi yang berkaitan dengan atom ini kita tinggalkan ?
ternyata ada cara lain yang lebih "dingin"
yaitu "cold fussion"
.
dan sudah bisa kita tebak
seperti halnya "free energy" lainnya
ilmuan penemunya mendapatkan perlakukan yang sama dengan free energy yang lain
ada yang hanya di rendahkan, adapula yang dipecat dari jabatan akademik / keilmuannya
bahkan ada yang dituntut dengan dugaan "fraud" atau "scam"
.
mengapa ?
jawabannya sangat sederhana
jika reaktor fisi nuklir membutuhkan investasi yang sangat besar ( mencapai Triliunan rupiah )
sedangkan reaktor cold fussi sangatlah kecil, dan investasi yang dibutuhkan sangatlah kecil ( dibanding fisi nuklir )
bahkan bisa dibuat miniaturnya yang hanya berukuran tidak lebih besar dari almari TV
.
sebetulnya kebanyakan penelitian cold fussion memang memakai reaktor berukuran kecil
mengingat cold fussion ini termasuk "underground research" yang tak satupun institusi mau mendanai penelitian dibidang ini
.
cara kerja cold fussion ini sebetulnya sama seperti elektrolisis air biasa
( malahan tak ada bedanya dengan elektrolisis biasa karena menghasilkan oksigen dan deuterium )
bedanya hanya jenis air yang dipakai bukanlah air biasa
melainkan "Heavy Water"
dalam bidang kimia dikenal dengan nama deuterium oxide
elektroda yang dipakai juga bukan seperti yang biasa kita pakai
melainkan platinum dan paladium
.
paladium inilah kunci dari cold fussion
( disamping juga Heavy Water yang dielektrolisis )
.
salah satu kendala yang dihadapi dalam mereplikasi cold fussion ini adalah
kemurnian elektroda palladium sangat berpengaruh pada proses yang terjadi
kesimpulan ini didapat dari kejadian aneh
yaitu saat satu batang paladium yang dibagi 2 atau lebih
dan masing-masing potongan dijadikan elektroda ( pada reaktor yang berbeda )
ada elektroda yang bekerja dengan baik... namun ada yang sama sekali tidak dapat bekerja
fenomena ini cukup aneh... dan itulah mengapa banyak ilmuan yang gagal dalam mereplikasi cold fussion
belakangan ditemukan bahwa faktor terpenting adalah "impurities" yang ada pada elektroda palladium, mempengaruhi proses yang terjadi
.
cold fussion termasuk dalam kategori "free energy"
karena output berupa panas yang dihasilkan
jauh lebih besar dari input
yup...over unity lebih dari 100%
.
sumber :
www.wired.com/wired/archive/6.11/coldfusion.html?pg=2&topic=&topic_set=
Walaupun kemudian menghasilkan energi yang lebih besar setelah atom terpecah menjadi atom yang lebih kecil / ringan.
dalam proses pemecahan ini, dihasilkan panas jutaan celcius
( ribuan kali lebih panas api kompor bahkan dari las yang kita kenal )
.
dengan panas sebesar itu yang dihasilkan oleh reaksi yang dinamakan fisi ( nuclear fission )
dapat menjadikan air menjadi uap dalam hitungan kurang dari 1 detik
bahkan besi, titanium atau logam apapun akan menguap seketika karena saking besarnya panasnya yang dihasilkan dari reaksi ini
.
itulah sebabnya mengapa reaktor nuklir sangat sulit dikendalikan sehingga berbahaya
karena walaupun reaksi fisi telah dihentikan
panas yang ada tidaklah langsung hilang
( ibarat kita memanaskan besi dalam api... besi tidak langsung menjadi dingin hanya dengan menjauhkannya dari api )
inilah mengapa kita mendengar saat gempa di jepang, reaktor nuklir Fukushima meleleh dan akhirnya sampah radioaktif keluar dari komplek reaktor
( karena sistem pendingin sedikit berkurang kinerjanya... bahkan ada pendingin di salah satu reaktor mati )
.
namun apakah teknologi yang berkaitan dengan atom ini kita tinggalkan ?
ternyata ada cara lain yang lebih "dingin"
yaitu "cold fussion"
.
dan sudah bisa kita tebak
seperti halnya "free energy" lainnya
ilmuan penemunya mendapatkan perlakukan yang sama dengan free energy yang lain
ada yang hanya di rendahkan, adapula yang dipecat dari jabatan akademik / keilmuannya
bahkan ada yang dituntut dengan dugaan "fraud" atau "scam"
.
mengapa ?
jawabannya sangat sederhana
jika reaktor fisi nuklir membutuhkan investasi yang sangat besar ( mencapai Triliunan rupiah )
sedangkan reaktor cold fussi sangatlah kecil, dan investasi yang dibutuhkan sangatlah kecil ( dibanding fisi nuklir )
bahkan bisa dibuat miniaturnya yang hanya berukuran tidak lebih besar dari almari TV
.
sebetulnya kebanyakan penelitian cold fussion memang memakai reaktor berukuran kecil
mengingat cold fussion ini termasuk "underground research" yang tak satupun institusi mau mendanai penelitian dibidang ini
.
cara kerja cold fussion ini sebetulnya sama seperti elektrolisis air biasa
( malahan tak ada bedanya dengan elektrolisis biasa karena menghasilkan oksigen dan deuterium )
bedanya hanya jenis air yang dipakai bukanlah air biasa
melainkan "Heavy Water"
dalam bidang kimia dikenal dengan nama deuterium oxide
elektroda yang dipakai juga bukan seperti yang biasa kita pakai
melainkan platinum dan paladium
.
paladium inilah kunci dari cold fussion
( disamping juga Heavy Water yang dielektrolisis )
.
salah satu kendala yang dihadapi dalam mereplikasi cold fussion ini adalah
kemurnian elektroda palladium sangat berpengaruh pada proses yang terjadi
kesimpulan ini didapat dari kejadian aneh
yaitu saat satu batang paladium yang dibagi 2 atau lebih
dan masing-masing potongan dijadikan elektroda ( pada reaktor yang berbeda )
ada elektroda yang bekerja dengan baik... namun ada yang sama sekali tidak dapat bekerja
fenomena ini cukup aneh... dan itulah mengapa banyak ilmuan yang gagal dalam mereplikasi cold fussion
belakangan ditemukan bahwa faktor terpenting adalah "impurities" yang ada pada elektroda palladium, mempengaruhi proses yang terjadi
.
cold fussion termasuk dalam kategori "free energy"
karena output berupa panas yang dihasilkan
jauh lebih besar dari input
yup...over unity lebih dari 100%
.
sumber :
www.wired.com/wired/archive/6.11/coldfusion.html?pg=2&topic=&topic_set=