Post by Sucahyo on Mar 26, 2014 9:42:55 GMT 7
Ini sebatas pengetahuan saya.
Kelebihan pulse motor dalam menghasilkan spike adalah magnet bisa diberdayakan untuk membantu tenaga dari spike. Ini tidak bisa dilakukan di implementasi yang murni solid state. Namun diperlukan timing yang benar.
Ilustrasi cara kerja penghasilan tegangan dari kumparan oleh JL Naudin:
Bila implementasi menggunakan kutub selatan elektromagnet berhadapan dengan kutub utara magnet:
Untuk membuat induksi membantu spike, maka kumparan harus dimatikan saat berada di area attraction wave.
Idealnya, kumparan dimatikan sebelum attraction apex. Sehingga saat kumparan mati, listrik dari induksi akan menambah tenaga dari spike.
Saat yang paling buruk adalah kumparan mati setelah attraction wave, sebelum repulsion apex. Listrik induksi akan mengurangi spike.
Untuk pulse motor yang menggunakan induksi kumparan untuk mentrigger transistor:
Listrik dari induksi akan menyalakan transistor saat sudah diatas batas minimal aktivasi. Transistor akan bekerja dalam mode linier / amplifier. Transistor akan membatasi arus, tidak mengalirkan arus secara maksimal, dikontrol oleh berapa besar inputnya.
Keterangan tentang mode kerja transistor bisa dilihat di:
hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/solids/trans2.html
saat mencapai saturasi, transistor akan mengalirkan arus secara maksimal. setelah listrik induksi berada dibawah saturasi, maka transistor akan bekerja secara linier lagi dan mulai membatasi arus. Sampai akhirnya transistor mati setelah mengalirkan arus terkecil yang bisa dialirkan.
Sehingga saat arus kumparan dimatikan, arus yang sedang mengalir bukanlah arus yang maksimal, tapi arus minimal. Karena tenaga yang tersimpan di kumparan adalah minimal, maka keluarannya pun juga minimal, kecil sekali. Lebih parah lagi bila saat dimatikan, arus induksi sudah mulai berbalik arah. Arus induksi akhirnya akan mengurangi spikenya. Sudah jatuh tertimpa tangga pula....
Bila tujuannya adalah mematikan kumparan dengan arus yang sebanyak mungkin, maka arus induksi harus diatur sehingga hanya akan menyalakan transistor saat melebihi saturasi dari transistor. Mungkin ini bisa dilakukan dengan bantuan dioda zener. Sehingga transistor hanya akan menyala dalam kondisi full power saja. tidak ada pengurangan arus.
Ini adalah teori saya mengapa efisiensi / keluaran dari SSG payah.
Kelebihan pulse motor dalam menghasilkan spike adalah magnet bisa diberdayakan untuk membantu tenaga dari spike. Ini tidak bisa dilakukan di implementasi yang murni solid state. Namun diperlukan timing yang benar.
Ilustrasi cara kerja penghasilan tegangan dari kumparan oleh JL Naudin:
Bila implementasi menggunakan kutub selatan elektromagnet berhadapan dengan kutub utara magnet:
Untuk membuat induksi membantu spike, maka kumparan harus dimatikan saat berada di area attraction wave.
Idealnya, kumparan dimatikan sebelum attraction apex. Sehingga saat kumparan mati, listrik dari induksi akan menambah tenaga dari spike.
Saat yang paling buruk adalah kumparan mati setelah attraction wave, sebelum repulsion apex. Listrik induksi akan mengurangi spike.
Untuk pulse motor yang menggunakan induksi kumparan untuk mentrigger transistor:
Listrik dari induksi akan menyalakan transistor saat sudah diatas batas minimal aktivasi. Transistor akan bekerja dalam mode linier / amplifier. Transistor akan membatasi arus, tidak mengalirkan arus secara maksimal, dikontrol oleh berapa besar inputnya.
Keterangan tentang mode kerja transistor bisa dilihat di:
hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/solids/trans2.html
saat mencapai saturasi, transistor akan mengalirkan arus secara maksimal. setelah listrik induksi berada dibawah saturasi, maka transistor akan bekerja secara linier lagi dan mulai membatasi arus. Sampai akhirnya transistor mati setelah mengalirkan arus terkecil yang bisa dialirkan.
Sehingga saat arus kumparan dimatikan, arus yang sedang mengalir bukanlah arus yang maksimal, tapi arus minimal. Karena tenaga yang tersimpan di kumparan adalah minimal, maka keluarannya pun juga minimal, kecil sekali. Lebih parah lagi bila saat dimatikan, arus induksi sudah mulai berbalik arah. Arus induksi akhirnya akan mengurangi spikenya. Sudah jatuh tertimpa tangga pula....
Bila tujuannya adalah mematikan kumparan dengan arus yang sebanyak mungkin, maka arus induksi harus diatur sehingga hanya akan menyalakan transistor saat melebihi saturasi dari transistor. Mungkin ini bisa dilakukan dengan bantuan dioda zener. Sehingga transistor hanya akan menyala dalam kondisi full power saja. tidak ada pengurangan arus.
Ini adalah teori saya mengapa efisiensi / keluaran dari SSG payah.