|
Post by ronym on Oct 19, 2014 10:59:09 GMT 7
pada dasarnya alat free energy tidak membutuhkan baterai karena ia bisa bekerja menghasilkan listrik tanpa adanya baterai . konsep baterai, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan membuat "menara air" yaitu memompa air naik ke atas tandon air yang diletakkan di ketinggian tertentu agar air saat diperlukan bisa digunakan secara langsung ( mengalir ) dengan bantuan gravitasi bumi untuk mengalirkannya . sehingga tidak berarti baterai tidak diperlukan lagi jika sudah punya alat free energy karena dalam situasi tertentu kita memerlukan baterai karena lebih ringkas dan ringan dibawa . misal senter + baterai akan lebih mudah dikantongi daripada mengantongi solar cell ( solar cell bisa diletakkan di tas, dan saat ada waktu luang + sinar matahari kita bisa mencas baterai ) . saya memakai baterai sebagai bagian dari "backup" ataupun "penyimpan listrik" karena dalam situasi tertentu entah saat alat free energy yang kita miliki perlu di "shut down" untuk perawatan berkala . ataupun misal karena alat free energy yang kita miliki memerlukan baterai untuk "start up" . he... he... bedini saja memakai baterai pada alat free energy nya EV Gray juga...
|
|
|
Post by ronym on Oct 19, 2014 11:07:39 GMT 7
kadang baterai digantikan posisinya dengan kapasitor . ya... kapasitor adalah bentuk lain dari baterai karena baik baterai ataupun kapasitor berfungsi untuk "menyimpan listrik" . bedanya hanya, kapasitor lebih banyak dipakai untuk menyimpan dalam waktu singkat ( beberapa second, mikrosecond dan sebagainya ) . ada semacam siklus listrik pada alat free energy yaitu alat free energy tidak secara konstan menghasilkan listrik setiap "nano secondnya" melainkan listrik dihasilkan secara ON OFF ON OFF dengan frekuensi tertentu ( mirip gelombang sinus ) . solar cell juga memiliki "frekuensi" tertentu dalam menghasilkan listrik . kapasitor juga kita dapati pada motor free energy tertentu . fungsi kapasitor tersebut adalah menyimpan sementara Back EMF yang dihasilkan oleh coil agar dapat digunakan pada penyalaan coil beberapa "microsecond" kemudian . listrik yang digunakan untuk menyalakan coil tidak sepenuhnya berasal dari baterai melainkan sebagain bia dari Back EMF yang dihasilkan oleh coil . dengan setingan dan timing yang tepat mungkin kita juga bisa menyalakan coil hanya dari Back EMF yang tersimpan . sehingga baterai hanya dibutuhkan saat "start" ataupun saat muatan listrik sudah melemah pada kapasitor
|
|
|
Post by ronym on Oct 19, 2014 11:21:57 GMT 7
kita sebagai penggiat free energy, nampaknya terjebak oleh persepsi dan miskonsepsi tentang baterai . biasanya dilancarkan oleh penentang free energy dengan mengatakan bahwa "alat free energy yang sesungguhnya tidak boleh ada baterai didalamnya" . namun begitu kita melepaskan baterai dan terbukti alat masih bekerja menghasilkan listrik terus menerus justru mereka mengatakan sebagai HOAX dan menuduh kita memasang / menyembunyikan baterai tertentu yang tidak lazim didalamnya . atau cukup mengatakannya sebagai "trik sulap" atau "magic" jika mereka tidak menemukan "apa-apa"
|
|
|
Post by ronym on Oct 19, 2014 11:35:31 GMT 7
ada beberapa miskonsepsi tentang alat free energy, yaitu: - tidak boleh ada baterai - dapat bekerja terus menerus - tidak akan bisa rusak - tidak ada "down time" ataupun berkurang arus ataupun tegangan yang dihasilkan - tidak menghasilkan panas / dingin - tidak boleh memanfaatkan energi dari luar ( misal matahari, angin, air, dll ) dan mungkin juga nggak boleh pake ether / radiant energy karena dari luar pokoke 100% harus dari dalam ( internal ) . nah lo... ternyata yang membuat sulit bukan kita penggiat free energy tapi justru merekalah yang membuat susah diri mereka sendiri dengan menetapkan banyak kriteria yang tidak akan mungkin tercapai . "penyakit" ini nampaknya juga menjangkiti kita penggiat free energy terlalu perfeksionis sampai akhirnya kita merasa tidak menemukan "free energy" yang kita cari bukan karena kita tidak menemukan alat free energy namun justru karena kita menetapkan standar yang tidak akan mungkin terjadi ( misal alat free energy yang kita buat tidak akan rusak SELAMANYA ) . emangnya TUHAN ? lha wong ciptaan-Nya aja semua didesain memiliki "shelf life" tertentu termasuk kita yang pasti MATI ( punya umur tertentu )
|
|
|
Post by Sucahyo on Oct 21, 2014 14:43:51 GMT 7
Iya, batere sering dimanfaatkan sebagai pengganti flywheel di sistem OU.
Ada lagi salah konsep yang sering terjadi: - alat free energi harus mahal, sebagai efeknya banyak yang tidak menghiraukan alat free energy yang murah. dan banyak yang berlomba lomba membuat versi yang paling mahal, padahal tidak selalu lebih mahal lebih baik - alat free energy harus 100% OU, sebagai efeknya banyak yang tidak menghiraukan alat free energy yang bisa memberikan peningkatan efisiensi penggunaan energy, padahal lebih praktis dan dijamin berhasil. alat free energy gampang dibuat, sehingga banyak yang sembrono menghabiskan modal hanya untuk gagal.
|
|
|
Post by ronym on Oct 22, 2014 15:43:15 GMT 7
alat free energy harus mahal he... he... bener juga bang kadang kita juga sempat tergiur dengan "konsep" . "menemukan alat free energy, kemudian dijual dengan harga mahal, misal 1 Milyar rupiah" . alat free energy harus 100% OU... bahkan ada yang mengatakan bahwa output harus lebih besar dari input agar "rugi-rugi daya" bisa dikompensasi padahal misal di alatnya bedini daya yang dipakai untuk memutar flywheel tidak dianggap
|
|
|
Post by musa92new on Sept 29, 2015 20:14:44 GMT 7
Andai 99.5% output, kalau ditambah solarcell kecil jadi 100.1% kan OU juga haja
|
|
|
Post by Sucahyo on Oct 2, 2015 9:52:17 GMT 7
Kalau sampai harga melebihi tagihan listrik seumur hidup ya sama juga bohong...
|
|
|
Post by wadoyo on Mar 20, 2017 9:11:35 GMT 7
energi bisa di dapatkan juga dengan memanfaatkan alam jd tidak bergantung pada baterai
|
|