Post by ronym on Jan 17, 2014 12:32:24 GMT 7
charging batere 10 kali lebih cepat ?
.
saya tidak sedang membicarakan tentang radiant charger, Bedini Charger, dll
yang juga memiliki kemampuan tersebut
.
yang ingin saya bahas kali ini adalah
penemuan dari ilmuan "konvensional", dengan metode "konvensional" pula
( ini artinya dapat ditelusuri dan dibuktikan secara ilmiah... jika ada yang meragukannya )
trus apakah ada hubungannya dengan radiant charger ?
ya... nanti kita bahas satu persatu
.
selama ini kita hanya mengenal satu metode charging aki / batere ( lead acid battery, Nicd, NiMh )
yaitu menggunakan voltase dan arus konstan
namun ternyata sudah dikenal pula 2 metode lain untuk men cas aki / batere, yaitu :
-Pulse charging
-Trickle charging
kedua metode ini memang belum dikenal secara luas
mungkin karena rumitnya rangkaian charger ( yang musti memakai PWM atau oscillator tertentu )
atau entah karena sebab lain
.
perbedaan yang mencolok antara menggunakan voltase konstan dan arus konstan
dibanding pulse charging
adalah pada kecepatan charging dan efek pada sel-sel aki
.
sebagai bahan referensi ilmiah, saya akan menyertakan hasil penelitian dari :
J J A Wilkinson,1 BE (Hons), MEG A Covic,2 BE (Hons), PhD, MIEEE, MIPENZ (Grad)
yang berjudul "A new pulse charging methodology for lead acid batteries"
IPENZ Transactions, Vol. 25, No.1/EMCh, 1998
bisa dibaca di link berikut ini :
www.ipenz.org.nz/IPENZ/publications/transactions/Transactions98/emch/2wilkinson.PDF
.
penelitian tersebut mengungkap bahwa
kelemahan dari metode charging menggunakan voltase dan arus konstan adalah timbulnya gas ( Hidrogen dan Oksigen )
.
kelemahan kedua, adalah tidak diketahuinya keadaan batere / kondisi pengecasan
.
kendala ketiga adalah, semakin banyak isi dari aki ( more charged )
semakin rendah pula aki menerima proses charging
( sampai akhirnya aki tidak mampu lagi mengubah listrik dari charger untuk menambah muatan aki )
.
idealnya, sebuah charger mampu mencas dengan cepat
tanpa mengurangi efisiensi charging
sekaligus tanpa mengurangi umur dari aki
.
baru-baru ini diusulkanlah metode charging baru, yaitu pulse charge
dengan metode baru ini ada banyak kemajuan / penemuan baru
salah satunya yaitu
timbulnya gas ( hidrogen dan oksigen ) tidak terjadi seketika
melainkan membutuhkan "time constant" tertentu
sesuai dengan kondisi pengecasan ( "state of charge" )
( ini mematahkan anggapan bahwa dalam pengecasan aki / batere selalu akan timbul gas
bener sih... jika memakai voltase dan arus konstan... pasti akan timbul gas )
.
penemuan ini dilanjutkan dengan seberapa lama / singkat dari "pulse"
agar tidak terjadi gas
dan hasilnya adalah ...
jika durasi "pulse" adalah singkat
semua arus / charge akan diserap oleh aki / batere ( consumed by the charge reaction )
sehingga tidak akan timbul gas
.
metode ini dapat divariasi dengan menggunakan arus besar
dengan waktu "pulse" yang singkat
( misal jika digunakan untuk mencas aki / batere berukuran besar )
.
belakangan ditemukan pula bahwa
metode pulse charge dapat digunakan untuk mencas aki / batere yang hampir penuh
( sebagaimana kita ketahui jika aki/batere telah mencapai 80-90%, aki / batere cenderung untuk menolak proses charging
dan kalapun bisa, akan dibutuhkan waktu lebih lama... kadang sampai 5 jam lebih )
.
jika diterjemahkan ke dalam voltase
kita bisa mengamati batere ketika voltase 12,00 atau lebih rendah, akan cepat mengalami kenaikan voltase ketika di cas
namun begitu 12,60 volt... 12,70 volt... aki akan lambat kenaikan voltasenya
.
ya bisa diibaratkan ... aki sudah "jenuh" dalam menerima listrik / charge
.
dalam penelitian lainnya ditemukan pula bahwa
waktu yang dibutuhkan lebih singkat jika memakai pulse charging
( 10 jam pengecasan normal vs 1 jam pulse charging )
.
satu lagi keanehan pada pulse charging
yaitu umur batere / aki, bertambah menjadi 3-4 kali lebih lama
( ini artinya jika pada umumnya aki / batere bertahan 1-2 tahun...
maka dengan metode pulse charging aki/batere dalam jangka 3-6 tahun baru mengalami kerusakan )
.
oh ya... ada satu lagi...
batere yang sudah "soak" bisa dipulihkan dengan pulse charging
.
he... he... klo klaim ini disampaikan oleh kita-kita yang ada di komunitas free energy
mungkin bisa dimentahkan dengan argumen "tidak masuk akal" dan "tidak terbukti secara ilmiah"
padahal yang kita bahas diatas adalah hasil penelitian ilmiah dari J J A Wilkinson dan kawan-kawan
.
he... he... bisa-bisa bangkrut tuh pabrik pembuat aki, penjual aki
mosok aki baru diganti setelah 3-6 tahun ?... kelamaan nunggunya tahu...
( padahal umumnya pada usia 2 tahun aki / batere sudah "koid" )
.
pada penelitian tersebut, spesifikasi teknisnya sebagai berikut:
-power supply 100 Ampere
-PWM 50 KHz ( digunakan sebagai pulse charge )
-switching 200 mili detik - 600 mili detik
-load ( untuk proses discharge sebesar 100 Ampere )
-interface dengan komputer ( untuk mengetahui proses charging dan "state of charge" )
.
saya tidak sedang membicarakan tentang radiant charger, Bedini Charger, dll
yang juga memiliki kemampuan tersebut
.
yang ingin saya bahas kali ini adalah
penemuan dari ilmuan "konvensional", dengan metode "konvensional" pula
( ini artinya dapat ditelusuri dan dibuktikan secara ilmiah... jika ada yang meragukannya )
trus apakah ada hubungannya dengan radiant charger ?
ya... nanti kita bahas satu persatu
.
selama ini kita hanya mengenal satu metode charging aki / batere ( lead acid battery, Nicd, NiMh )
yaitu menggunakan voltase dan arus konstan
namun ternyata sudah dikenal pula 2 metode lain untuk men cas aki / batere, yaitu :
-Pulse charging
-Trickle charging
kedua metode ini memang belum dikenal secara luas
mungkin karena rumitnya rangkaian charger ( yang musti memakai PWM atau oscillator tertentu )
atau entah karena sebab lain
.
perbedaan yang mencolok antara menggunakan voltase konstan dan arus konstan
dibanding pulse charging
adalah pada kecepatan charging dan efek pada sel-sel aki
.
sebagai bahan referensi ilmiah, saya akan menyertakan hasil penelitian dari :
J J A Wilkinson,1 BE (Hons), MEG A Covic,2 BE (Hons), PhD, MIEEE, MIPENZ (Grad)
yang berjudul "A new pulse charging methodology for lead acid batteries"
IPENZ Transactions, Vol. 25, No.1/EMCh, 1998
bisa dibaca di link berikut ini :
www.ipenz.org.nz/IPENZ/publications/transactions/Transactions98/emch/2wilkinson.PDF
.
penelitian tersebut mengungkap bahwa
kelemahan dari metode charging menggunakan voltase dan arus konstan adalah timbulnya gas ( Hidrogen dan Oksigen )
.
kelemahan kedua, adalah tidak diketahuinya keadaan batere / kondisi pengecasan
.
kendala ketiga adalah, semakin banyak isi dari aki ( more charged )
semakin rendah pula aki menerima proses charging
( sampai akhirnya aki tidak mampu lagi mengubah listrik dari charger untuk menambah muatan aki )
.
idealnya, sebuah charger mampu mencas dengan cepat
tanpa mengurangi efisiensi charging
sekaligus tanpa mengurangi umur dari aki
.
baru-baru ini diusulkanlah metode charging baru, yaitu pulse charge
dengan metode baru ini ada banyak kemajuan / penemuan baru
salah satunya yaitu
timbulnya gas ( hidrogen dan oksigen ) tidak terjadi seketika
melainkan membutuhkan "time constant" tertentu
sesuai dengan kondisi pengecasan ( "state of charge" )
( ini mematahkan anggapan bahwa dalam pengecasan aki / batere selalu akan timbul gas
bener sih... jika memakai voltase dan arus konstan... pasti akan timbul gas )
.
penemuan ini dilanjutkan dengan seberapa lama / singkat dari "pulse"
agar tidak terjadi gas
dan hasilnya adalah ...
jika durasi "pulse" adalah singkat
semua arus / charge akan diserap oleh aki / batere ( consumed by the charge reaction )
sehingga tidak akan timbul gas
.
metode ini dapat divariasi dengan menggunakan arus besar
dengan waktu "pulse" yang singkat
( misal jika digunakan untuk mencas aki / batere berukuran besar )
.
belakangan ditemukan pula bahwa
metode pulse charge dapat digunakan untuk mencas aki / batere yang hampir penuh
( sebagaimana kita ketahui jika aki/batere telah mencapai 80-90%, aki / batere cenderung untuk menolak proses charging
dan kalapun bisa, akan dibutuhkan waktu lebih lama... kadang sampai 5 jam lebih )
.
jika diterjemahkan ke dalam voltase
kita bisa mengamati batere ketika voltase 12,00 atau lebih rendah, akan cepat mengalami kenaikan voltase ketika di cas
namun begitu 12,60 volt... 12,70 volt... aki akan lambat kenaikan voltasenya
.
ya bisa diibaratkan ... aki sudah "jenuh" dalam menerima listrik / charge
.
dalam penelitian lainnya ditemukan pula bahwa
waktu yang dibutuhkan lebih singkat jika memakai pulse charging
( 10 jam pengecasan normal vs 1 jam pulse charging )
.
satu lagi keanehan pada pulse charging
yaitu umur batere / aki, bertambah menjadi 3-4 kali lebih lama
( ini artinya jika pada umumnya aki / batere bertahan 1-2 tahun...
maka dengan metode pulse charging aki/batere dalam jangka 3-6 tahun baru mengalami kerusakan )
.
oh ya... ada satu lagi...
batere yang sudah "soak" bisa dipulihkan dengan pulse charging
.
he... he... klo klaim ini disampaikan oleh kita-kita yang ada di komunitas free energy
mungkin bisa dimentahkan dengan argumen "tidak masuk akal" dan "tidak terbukti secara ilmiah"
padahal yang kita bahas diatas adalah hasil penelitian ilmiah dari J J A Wilkinson dan kawan-kawan
.
he... he... bisa-bisa bangkrut tuh pabrik pembuat aki, penjual aki
mosok aki baru diganti setelah 3-6 tahun ?... kelamaan nunggunya tahu...
( padahal umumnya pada usia 2 tahun aki / batere sudah "koid" )
.
pada penelitian tersebut, spesifikasi teknisnya sebagai berikut:
-power supply 100 Ampere
-PWM 50 KHz ( digunakan sebagai pulse charge )
-switching 200 mili detik - 600 mili detik
-load ( untuk proses discharge sebesar 100 Ampere )
-interface dengan komputer ( untuk mengetahui proses charging dan "state of charge" )