|
Post by Sucahyo on Aug 15, 2014 13:50:42 GMT 7
The hull effect adalah cara pengiritan model orgone. Cara kerjanya adalah memberikan tegangan listrik pada oli mesin. Listrik dialirkan ke oli dengan bantuan oil probe / oil gauge. Di sepeda motor, ini dilakukan dengan bantuan tutup oli mesin dari logam. Efek yang dihasilkan adalah mesin lebih tenang, hambatan angin berkurang, tenaga bertambah dan mesin lebih irit. Efek yang dihasilkan akan muncul setelah beberapa kilometer dan bila kendaraan dijalankan pada rpm tertentu, jarak dan rpm yang pasti akan bergantung pada implementasi. Sebagai variasi, listrik yang digunakan bisa berbeda, ada menggunakan keluaran dari dimmer, tegangan tinggi keluaran dari penghasil bunga apinya busi, dengan relay atau ada yang menggunakan rangkaian terpisah. Berdasarkan yang sudah coba, di kendaraan VW golf rpm yang optimal adalah 2000 rpm, dengan pengiritan sampai 50%. Di thailand ada yang mencoba (oleh Carter) dengan Honda CBR 150 dengan hasil penambahan tenaga, mesin lebih tidak berisik dan lebih irit pada rpm 4500 di gigi 6.
|
|
|
Post by ronym on Aug 16, 2014 16:29:39 GMT 7
saya perhatikan, baik Joe Cell, Hull Effect, GEET dan sebagainya memerlukan pengaturan fuel / air dengan rasio tertentu untuk memperoleh penghematan BBM . mungkin saya tidak terlalu membahas hal tersebut namun ada satu hal yang membuat saya penasaran ( yang akhirnya terjawab ) adalah mengapa dalam pengaturan setting udara lebih besar rasionya daripada pengaturan "normal" ternyata jawabannya ada pada komposisi udara di bumi itu sendiri / atmosfer jika kita perhatikan udara yang setiap hari kita hirup ini ( termasuk yang digunakan untuk menyalakan mesin ) 78 % nya adalah Nitrogen dan 20% nya adalah oksigen . Nitrogen dalam bentuk aslinya bukanlah gas yang mampu terbakar ( non combustible ) karena adanya oksidasi ( oksigen ) sehingga "hanya" oksigen yang cukup untuk menambah daya bakar mesin . namun udara yang oksigennya hanya 20% inipun jika diproses khusus misal meminimalisir efek nitrogen ataupun mengoptimalkan pembakaran oksigen, proses pembakaran akan menjadi lain
|
|
|
Post by Sucahyo on Aug 17, 2014 16:36:36 GMT 7
Pengiritan / penambahan tenaga tetap bisa didapat walau rasio bensin - udara tidak dirubah, namun terbatas. Bila dirubah maka hasil lebih maksimal.
Perubahan bergantung pada metode, untuk yang menggunakan hydrogen / elektrolisis, maka rasio dikurangi hanya pada rpm rendah saja, pengapian juga harus dipercepat. untuk joe cell rasio bisa untuk semua rpm. Untuk thehulleffect, rasio di kurangi hanya pada rpm tertentu saja.
Kalau kendaraannya pakai karburator, perubahan bisa mudah dilakukan. Kalau pakai injeksi susah. Namun sudah terbukti bahwa penambahan tenaga juga tetap dinikmati walau setelan rasio kendaraan tidak dirubah.
|
|
|
Post by Sucahyo on Aug 25, 2014 8:00:38 GMT 7
Untuk pemasangan sistem the hull effect ke sepeda motor saya, suzuki spin, yang tersedia adalah pilihan berikut: Tutup busi variasi, yang tengahnya lubang. Nanti diberi batangan stainless steel yang diinsulasi dengan lem epoxy. Tutup busi tiruan yang bagian tengahnya dari besi. Sekarang masih dalam tahap memikirkan bagaimana cara yang paling bisa diandalkan untuk mengalirkan listrik ke olinya..
|
|
|
Post by Sucahyo on Nov 28, 2014 10:24:13 GMT 7
Saya akhirnya sempat untuk mencoba teknologi the hull effect ini. Hasilnya lumayan, namun saya tidak memakai cara yang dianjurkan, ada variasi. Berikut adalah cara yang saya lakukan: Saya sudah mencoba sesuai dengan yang dianjurkan tapi ternyata efeknya lemah. Kemudian sesuai dengan saran yang saya ajukan, saya mencoba dengan stingo zapper, rangkaian yang sering saya pakai untuk penyembuhan. Hasilnya kuat. namun arah harus benar. Bila keluaran positif saya arahkan ke tutup oli, hasilnya justru tenaga berkurang. Hasil yang bagus didapat saat keluaran positif diarahkan ke bodi kendaraan. Efek sepertinya bertahan selama tutup oli logam dipakai, walau alat stingo zapper sudah dilepas / dimatikan. Saat tutup oli diganti dengan aslinya, efek hilang. Tutup oli kw saya pilih yang logam, tapi karena kurang panjang, saya minta ditambahkan dengan las. Alat stingo zapper saya taruh bagasi, dan nelolor kabel menuju tutup oli:
|
|
|
Post by ronym on Nov 28, 2014 14:45:08 GMT 7
hmmm... kok malahan yang hasilnya bagus jika output positif diarahkan ke body ? bukannya body / chasis itu terhubung dengan negatif aki ya bang ?
|
|
|
Post by Sucahyo on Nov 29, 2014 8:01:52 GMT 7
hmmm... kok malahan yang hasilnya bagus jika output positif diarahkan ke body ? bukannya body / chasis itu terhubung dengan negatif aki ya bang ? Wah saya kurang tahu, mungkin kalau sepeda motornya beda hasilnya bisa beda. Yang jelas voltase output rangkaian radiant beberapa kali lipat batre.
|
|
|
Post by ronym on Nov 29, 2014 15:56:37 GMT 7
Bang Sucahyo sudah ngecek kelistrikan motor ? Itu lho... apakah kutub negatif Aki apakah terhubung ke chasis / body ? atau kutub positif yang terhubung ke Aki ? . soale biasane yang kutub negatif yang terhubung ke Aki ( pada mobil juga begitu )
|
|
|
Post by Sucahyo on Dec 2, 2014 9:08:13 GMT 7
Bang Sucahyo sudah ngecek kelistrikan motor ? Itu lho... apakah kutub negatif Aki apakah terhubung ke chasis / body ? atau kutub positif yang terhubung ke Aki ? . soale biasane yang kutub negatif yang terhubung ke Aki ( pada mobil juga begitu ) Sudah, di tes pakai avo kutub negatif nempel ke bodi. Waktu mencoba kutub positif masuk oli (yang hasilnya terbukti jelek), terukur 30V relatif terhadap bodi:
|
|
|
Post by ronym on Dec 7, 2014 9:10:05 GMT 7
hmmm... kok "anomaly"nya mirip Back EMF ya... itu lho... misal Back EMF pada joule thief . jika Back EMF diarahkan ke kutub negatif hasilnya LED menyala terang . klo Back EMF diarahkan ke kutub positif ( LED berfungsi sebagai semacam dioda ), nyala LED tidak seterang dibanding diatas tapi terjadi self charging karena listrik positif Back EMF mengalir ke kutub positif batere
|
|
|
Post by Sucahyo on Dec 10, 2014 10:55:22 GMT 7
Mungkin juga. ini versi sederhananya Attachments:
|
|