Post by ronym on Jan 26, 2014 9:38:56 GMT 7
bagi kita yang pernah membaca tentang kisah John Titor
kisah tersebut memberikan secercah harapan untuk gerakan Free energy
.
ehem... malahan lebih tepatnya... gerakan Free energy menjadi "penyelamat" peradaban manusia
( peradaban manusia bisa mundur ratusan tahun jika perangkat "high tech" tidak ada yang berfungsi )
.
terlepas dari kontroversi tentang bisa tidaknya manusia melompati waktu dengan mesin waktu
setidaknya ada beberapa kisah John Titor yang bisa kita ambil logika berfikirnya ... yang masuk akal
dan alur perjalanan kehidupan manusia
( "roda kehidupan", "The cosmic wheel", atau Cakra Manggilingan dalam filsafat jawa )
.
contohnya ?
Saat John Titor bercerita tentang musnahnya "peradaban modern" dengan salah satu komponennya yaitu "mass production"
kita disuguhkan dengan peradaban yang berbeda jauh dengan peradaban yang ada sekarang
ia mencontohkan dengan "Berapa banyak industri yang memproduksi ban sepeda pada tahun 2035?"
sebuah pertanyaan yang aneh yang ia jawab sendiri dengan jawaban "tidak banyak"
ia lanjutkan lagi dengan statement
banyak orang yang berjalan kaki, naik sepeda, naik kereta kuda / kuda, dan sangat sedikit mobil di jalan
"mass transportation" hanya digunakan untuk transportasi antar kota / provinsi
( ini diperkuat dengan kalimat yang lainnya dengan "mobil hanya digunakan untuk olahraga"...
he... he... mungkin semacam drag race... formula 1... atau sejenisnya )
.
apa hubungannya dengan free energy ?
ia menyebutkan bahwa internet akan "survive" di tahun 2035
dan Teknologi Tinggi ( High Tech ) hanya digunakan pada bidang transportasi dan telekomunikasi
.
.
trus apa hubungannya dengan free energy ?
he... he... kira-kira apa yang dibutuhkan oleh laptop, tablet pc, wifi outdoor dan sebagainya ?
ya... listrik
listrik dari perangkat free energy , baik yang energinya berasal dari angin, matahari, air ataupun "ether"
memungkinkan kita untuk menghidupkan laptop, tablet komputer, dan internet di masa depan ( wifi outdoor 15km yang pernah ane singgung )
.
John Titor menyebutkan secara jelas bahwa listrik dihasilkan secara "lokal"...
alias artinya perusahaan besar penghasil listrik sudah tidak beroperasi karena Perang Dunia III yang melibatkan Nuklir
menghancurkan seluruh kota yang kemungkinan besar termasuk infrastruktur / jaringan listrik
.
simpel bukan ?
bagaimana kita akan menghidupkan komputer... bahkan wifi... jika PLN mati untuk waktu yang tidak ditentukan ?
.
secara spesifik John Titor juga menyinggung tentang "Fuel Cell"
saya mengamati, fuel cell adalah topik yang unik di bidang free energy
karena ia menjembatani antara free energy yang sesungguhnya dengan combustion engine yang selama ini kita tidak bisa lepas darinya
ya... mobil, sepeda motor, generator... membutuhkan BBM
.
fuel cell ataupun perangkat gassifier lainnya ( wood gas, biogas, dll ) menghasilkan BBM yang bisa kita gunakan untuk menyalakan mobil, motor, generator, dll
yang artinya pula kita bisa menghasilkan listrik dalam lingkup lokal ( komunitas )
.
solar cell ?
John Titor tidak menyebut secara spesifik tentang solarcell
namun beliau menyebutkan bahwa pekerjaan ayah beliau pasca "nuclear war" adalah tukang reparasi atau instalatur listrik dengan sistem 12 volt
statementnya cukup aneh... mengapa sistem 12volt ?... mengapa tidak 220 volt ?
ya... aki mobil, aki motor atau perangkat batere apapun akan tetap "survive" asalkan tidak terkena hantaman nuklir secara langsung
dan perangkat elektronik kebanyakan adalah DC
baik 3v, 5v, 12 volt
dan perangkat elektrinik akan tetap survive pula... jika diluar daerah hantaman nuklir
( gelombang elektromagnetik dari nuklir mampu untuk "membakar" perangkat elektronik khususnya semikonduktor yang ada dalam area radiasi )
ya biasanya dalam range 10-25 km
itu artinya jika kita berada di daerah pegunungan yang jauh dari kota... kemungkinan besar perangkat elektronik yang kita miliki tidak rusak gara-gara nuklir yang menghantam kota
.
salah satu statement beliau yang unik adalah
saudaranya adalah instalatur perangkat internet yang dapat memancarkan sampai 50 km
( hmmm... outdoor wifi semacam TPLINK 5210, rocket ubiquiti, dll... jika disambungkan ke antena high gain akan mampu menjangkau 15-50km )
.
dan jika kita baca "manual book" nya... rata-rata perangkat ini bisa dihidupkan dengan batere 12 volt secara langsung ( adaptor khan sebetulnya berfungsi mengubah AC 220v menjadi DC 12v )
memang ada juga yang memerlukan catu daya 24 volt ataupun 48 volt
namun dengan menghubungkan 2 atau 4 aki secara seri... jadilah 24 volt atau 48 volt
( sistem battery bank 24 atau 48 volt... bisa di cas dengan charger 12 volt dengan melepas batere dan mencas satu persatu batere / dirangkai paralel )
.
perangkat wifi ( yang hanya butuh 12 volt... 1 ampere )
ternyata mampu dihidupkan dengan mudah melalui Solar cell ...( + batere untuk malam hari )
kedua perpaduan ini memungkinkan kita memiliki jaringan "wireless" yang menjangkau 15-50 km
hanya dengan budget kurang dari Rp 2 jt ( belum termasuk tower )
( outdoor wifi = minimal Rp 400 rb an... 40 wp solar cell = minimal 1 jt... batere = minimal 200 rb )
.
tower wifi setinggi 5-10 meter bisa dibuat dari bahan lokal ( bambu / kayu )
bisa juga memakai pipa PVC yang dirangkai seperti struktur menara eiffel )
yup... cheap... lightweight... anti corrosion... strong enough
( perangkat yang dipasang pada tower cukup perangkat wifi saja ... sedangkan solar cell + batere bisa di bawah )
ini artinya berat yang ditopang oleh PVC tower cuma maks 5 kg ( wifi + kabel )
.
belakangan saya baru menyadarinya "powerfull"nya perangkat wifi dan internet ( protokol http, tcp ip, html )
setelah membaca ceritanya John Titor... saya punya cara pandang yang berbeda tentang perangkat internet tersebut
.
walaupun sudah 10 tahun lebih "nyemplung" di bidang IT... saya tidak manyadarinya kemampuan yang sebenarnya
bahwa protokol http, ip addressing, html, termasuk fasilitas yang ada di dalam komunikasi internet
adalah
protokol komunikasi yang sangat sederhana tapi ampuh untuk pertukaran
data
bisa berupa file / dokumen, gambar / image, suara bahkan video
.
ya... ada sih perangkat komunikasi "primitif" lainnya
yaitu transmitter - receiver radio biasa ( Handy Talky, HAM radio, dll )
yang dibatasi untuk pertukaran "suara"
kita akan kesulitan jika ingin mengkonversi ke digital-analog pada bagian transmitter
dan rangkaian analog digital converter pada bagian receiver
( perangkat wifi outdoor + laptop / tablet / smartphone yang memiliki koneksi wifi... menyelesaikan masalah ini dengan biaya yang relatif sama dengan radio transmitter-receiver biasa )
.
trus ada apa dengan 2015 ?
ya... bisa dibaca sendiri ceritanya John Titor
kisah tersebut memberikan secercah harapan untuk gerakan Free energy
.
ehem... malahan lebih tepatnya... gerakan Free energy menjadi "penyelamat" peradaban manusia
( peradaban manusia bisa mundur ratusan tahun jika perangkat "high tech" tidak ada yang berfungsi )
.
terlepas dari kontroversi tentang bisa tidaknya manusia melompati waktu dengan mesin waktu
setidaknya ada beberapa kisah John Titor yang bisa kita ambil logika berfikirnya ... yang masuk akal
dan alur perjalanan kehidupan manusia
( "roda kehidupan", "The cosmic wheel", atau Cakra Manggilingan dalam filsafat jawa )
.
contohnya ?
Saat John Titor bercerita tentang musnahnya "peradaban modern" dengan salah satu komponennya yaitu "mass production"
kita disuguhkan dengan peradaban yang berbeda jauh dengan peradaban yang ada sekarang
ia mencontohkan dengan "Berapa banyak industri yang memproduksi ban sepeda pada tahun 2035?"
sebuah pertanyaan yang aneh yang ia jawab sendiri dengan jawaban "tidak banyak"
ia lanjutkan lagi dengan statement
banyak orang yang berjalan kaki, naik sepeda, naik kereta kuda / kuda, dan sangat sedikit mobil di jalan
"mass transportation" hanya digunakan untuk transportasi antar kota / provinsi
( ini diperkuat dengan kalimat yang lainnya dengan "mobil hanya digunakan untuk olahraga"...
he... he... mungkin semacam drag race... formula 1... atau sejenisnya )
.
apa hubungannya dengan free energy ?
ia menyebutkan bahwa internet akan "survive" di tahun 2035
dan Teknologi Tinggi ( High Tech ) hanya digunakan pada bidang transportasi dan telekomunikasi
.
.
trus apa hubungannya dengan free energy ?
he... he... kira-kira apa yang dibutuhkan oleh laptop, tablet pc, wifi outdoor dan sebagainya ?
ya... listrik
listrik dari perangkat free energy , baik yang energinya berasal dari angin, matahari, air ataupun "ether"
memungkinkan kita untuk menghidupkan laptop, tablet komputer, dan internet di masa depan ( wifi outdoor 15km yang pernah ane singgung )
.
John Titor menyebutkan secara jelas bahwa listrik dihasilkan secara "lokal"...
alias artinya perusahaan besar penghasil listrik sudah tidak beroperasi karena Perang Dunia III yang melibatkan Nuklir
menghancurkan seluruh kota yang kemungkinan besar termasuk infrastruktur / jaringan listrik
.
simpel bukan ?
bagaimana kita akan menghidupkan komputer... bahkan wifi... jika PLN mati untuk waktu yang tidak ditentukan ?
.
secara spesifik John Titor juga menyinggung tentang "Fuel Cell"
saya mengamati, fuel cell adalah topik yang unik di bidang free energy
karena ia menjembatani antara free energy yang sesungguhnya dengan combustion engine yang selama ini kita tidak bisa lepas darinya
ya... mobil, sepeda motor, generator... membutuhkan BBM
.
fuel cell ataupun perangkat gassifier lainnya ( wood gas, biogas, dll ) menghasilkan BBM yang bisa kita gunakan untuk menyalakan mobil, motor, generator, dll
yang artinya pula kita bisa menghasilkan listrik dalam lingkup lokal ( komunitas )
.
solar cell ?
John Titor tidak menyebut secara spesifik tentang solarcell
namun beliau menyebutkan bahwa pekerjaan ayah beliau pasca "nuclear war" adalah tukang reparasi atau instalatur listrik dengan sistem 12 volt
statementnya cukup aneh... mengapa sistem 12volt ?... mengapa tidak 220 volt ?
ya... aki mobil, aki motor atau perangkat batere apapun akan tetap "survive" asalkan tidak terkena hantaman nuklir secara langsung
dan perangkat elektronik kebanyakan adalah DC
baik 3v, 5v, 12 volt
dan perangkat elektrinik akan tetap survive pula... jika diluar daerah hantaman nuklir
( gelombang elektromagnetik dari nuklir mampu untuk "membakar" perangkat elektronik khususnya semikonduktor yang ada dalam area radiasi )
ya biasanya dalam range 10-25 km
itu artinya jika kita berada di daerah pegunungan yang jauh dari kota... kemungkinan besar perangkat elektronik yang kita miliki tidak rusak gara-gara nuklir yang menghantam kota
.
salah satu statement beliau yang unik adalah
saudaranya adalah instalatur perangkat internet yang dapat memancarkan sampai 50 km
( hmmm... outdoor wifi semacam TPLINK 5210, rocket ubiquiti, dll... jika disambungkan ke antena high gain akan mampu menjangkau 15-50km )
.
dan jika kita baca "manual book" nya... rata-rata perangkat ini bisa dihidupkan dengan batere 12 volt secara langsung ( adaptor khan sebetulnya berfungsi mengubah AC 220v menjadi DC 12v )
memang ada juga yang memerlukan catu daya 24 volt ataupun 48 volt
namun dengan menghubungkan 2 atau 4 aki secara seri... jadilah 24 volt atau 48 volt
( sistem battery bank 24 atau 48 volt... bisa di cas dengan charger 12 volt dengan melepas batere dan mencas satu persatu batere / dirangkai paralel )
.
perangkat wifi ( yang hanya butuh 12 volt... 1 ampere )
ternyata mampu dihidupkan dengan mudah melalui Solar cell ...( + batere untuk malam hari )
kedua perpaduan ini memungkinkan kita memiliki jaringan "wireless" yang menjangkau 15-50 km
hanya dengan budget kurang dari Rp 2 jt ( belum termasuk tower )
( outdoor wifi = minimal Rp 400 rb an... 40 wp solar cell = minimal 1 jt... batere = minimal 200 rb )
.
tower wifi setinggi 5-10 meter bisa dibuat dari bahan lokal ( bambu / kayu )
bisa juga memakai pipa PVC yang dirangkai seperti struktur menara eiffel )
yup... cheap... lightweight... anti corrosion... strong enough
( perangkat yang dipasang pada tower cukup perangkat wifi saja ... sedangkan solar cell + batere bisa di bawah )
ini artinya berat yang ditopang oleh PVC tower cuma maks 5 kg ( wifi + kabel )
.
belakangan saya baru menyadarinya "powerfull"nya perangkat wifi dan internet ( protokol http, tcp ip, html )
setelah membaca ceritanya John Titor... saya punya cara pandang yang berbeda tentang perangkat internet tersebut
.
walaupun sudah 10 tahun lebih "nyemplung" di bidang IT... saya tidak manyadarinya kemampuan yang sebenarnya
bahwa protokol http, ip addressing, html, termasuk fasilitas yang ada di dalam komunikasi internet
adalah
protokol komunikasi yang sangat sederhana tapi ampuh untuk pertukaran
data
bisa berupa file / dokumen, gambar / image, suara bahkan video
.
ya... ada sih perangkat komunikasi "primitif" lainnya
yaitu transmitter - receiver radio biasa ( Handy Talky, HAM radio, dll )
yang dibatasi untuk pertukaran "suara"
kita akan kesulitan jika ingin mengkonversi ke digital-analog pada bagian transmitter
dan rangkaian analog digital converter pada bagian receiver
( perangkat wifi outdoor + laptop / tablet / smartphone yang memiliki koneksi wifi... menyelesaikan masalah ini dengan biaya yang relatif sama dengan radio transmitter-receiver biasa )
.
trus ada apa dengan 2015 ?
ya... bisa dibaca sendiri ceritanya John Titor