|
Post by ronym on Jul 7, 2014 13:38:21 GMT 7
iseng-iseng saya mencoba untuk memakai MOSFET pada driver akhir rangkaian pulser / radiant charger hasilnya ? MOSFET tetep panas seperti transistor . belakangan ada satu kesalahan yang saya lakukan mengingat pengetahuan tentang MOSFET sangat minim saya baru sadar bahwa MOSFET sangatlah berbeda dengan Transistor . . panas berlebihan yang terjadi pada MOSFET juga menandakan mosfet dalam keadaan tidak fully on ( jika Gate hanya diberi tegangan 3 volt, maka mosfet tidak fully on, sehingga mosfet akan seperti seterika listrik alias... panas ) . dapat disimpulkan bahwa MOSFET hanya cocok dipakai untuk switching ( ON atau OFF load ) tidak boleh 1/4 ON, 1/2 ON dan sebagainya karena akan merusak mosfet akibat dari panas yang dihasilkan saat mosfet tidak fully on ( berbeda dengan transistor yang bisa diubah-ubah besarnya arus kolektor dengan mengatur arus basis ) . dengan pengetahuan diatas, saya coba menyalakan lampu sepeda motor 35 watt dengan mosfet IRFP250 dalam keadaan fully ON, tidak terjadi panas pada mosfet saya sempat heran, kok bisa ya... mosfet tidak panas sama sekali ? padahal mengalirkan arus 2,75 Ampere ( arus segitu boleh dibilang tidak sedikit karena jika diterapkan pada transistor, akan terjadi panas ) . karena penasaran dengan hasil diatas, saya coba dengan lampu sorot 55 watt hasilnya sedikit berbeda, namun tetap identik ( panas yang dihasilkan oleh mosfet boleh dibilang tidak signifikan alias dipegang pakai tanganpun hanya terasa hangat padahal mengalirkan arus 4,5 Ampere ) . terakhir saya coba dengan pemanas nikrom 3 ohm alias mosfet dipaksa mengalirkan arus 6 Ampere pada tegangan 12 volt hasilnya juga sama, mosfet hanya hangat padahal kawat pemanas ( load ) menyala merah dan apabila timah solder didekatkan akan melelah . tak hanya cukup disitu keheranan saya, ternyata MOSFET dapat dibuat menjadi saklar "touch" on ( mosfet mampu menyalakan lampu 35 watt hanya dengan menyentuh gate dengan tangan ) hmmm ajib bener . kemampuan "switching" nya pun tak kalah dengan transistor daya ( misal 2N3055, MJE13009, dll ) sebagai contoh pada IRFP 250 datasheetTurn off delay = 70 nano second... setara 14 MHz ( lebih tinggi dari 2N3055 yang cuma 3 MHz ataupun MJE13009 yang ft nya 4 MHz ) Turn on delay = 16 nano second ( setara 62,5 MHz ) kecepatan switcing yang tinggi juga diimbangi dengan kemampuan menghandle arus sampai 30 Ampere ( bisa menghandle arus puncak sampai 120 Ampere ) tegangan yang mampu dihandle pun terbilang lumayan yaitu 200 volt ( cukup untuk mengatasi tegangan back EMF yang besarnya ratusan 60-200 volt ) . maka tak heran juga ada pe-hobby radio amatir ( 80 meter band ) ada yang menggunakan IRFP 250 sebagai penguat final sehingga pemancarnya memiliki daya puluhan bahkan ratusan watt contohnya berikut ini : 150 watt Mosfet radio transmitter. he... he... sengaja saya singgung tentang radio transmitter high freq karena ada kaitannya dengan free energy ( khususnya pemancar listrik wireless konsepnya Tesla ataupun radiant charger berarus besar )
|
|
|
Post by ronym on Jul 7, 2014 14:04:44 GMT 7
akhirnya saya putuskan untuk "selalu" memakai mosfet ( saya ambil contoh IRFP 250 ), mengingat : 1. fast switching ( kecepatan ON OFF yang cepat ) bisa digeber sampai 15 MHz 2. mampu menghandle arus yang besar ( 30 Ampere ) 3. tahan terhadap back emf yang besarnya max 200 volt ( ada mosfet yang hanya mampu menghandle tegangan sampai 55 volt misal IRFZ44, sangat rawan rusak terkena back emf ) 4. dan yang terpenting, tidak menghasilkan panas berlebihan . kalaupun diberi fan pendingin supaya usia mosfet lebih panjang atau agar tidak ada akumulasi panas pada rangkaian . kecuali pada pemakaian untuk amplifier ( penguat arus variabel ), mau tak mau tetap menggunakan transistor karena "hanya" transistor yang bisa diubah-ubah arus outputnya atau pada pure sinewave inverter yang kenaikan voltase / arusnya bertahap ( tidak seperti mosfet yang hanya cocok untuk gelombang kotak alias squarewave )
|
|
|
Post by Sucahyo on Jul 7, 2014 15:47:59 GMT 7
Ok. terima kasih sharingnya.
Kalau dipakai untuk aplikasi memutus listrik dari kumparan, MOSFET tahan banting tidak ya? Sayangnya MOSFET nggak bisa dipakai stingo. Pakai IC 555 juga nggak bisa karena gampang mati kena spike.
|
|
|
Post by ronym on Jul 7, 2014 21:37:31 GMT 7
tergantung jenis Mosfetnya bang sucahyo... ada mosfet yang bisa menghandle arus besar ( 50 Ampere ) tapi tegangan yang bisa dihandle cuma maks 55-60 volt ( misal IRFZ 44 ) . itulah sebabnya saya memilih mosfet yang tegangan kerjanya maks 200 - 500 volt sebagai contoh, yang saya coba adalah IRFP250, IRF 840, IRF 640 . IRFP 250 mampu menghandle tegangan sampai 200 volt dan arus 30 Ampere... harga cuma Rp 12.500- Rp 15.000 IRF 840 mampu menghandle tegangan sampai 500 volt dan arus 8 Ampere... harga Rp 4000 - 7000 IRF 640 mampu menghandle tegangan sampai 200 volt dan arus 18 Ampere... harga Rp 4000 - 7000 . pertimbangan lainnya dalam memilih mosfet adalah Rds on ( resistansi internal mosfet ) seminimal mungkin ( setelah saya coba bandingkan, mosfet yang memiliki Rds alias resistansi internal yang kecil, panas pada mosfet cenderung lebih kecil dibanding dengan mosfet yang memiliki Rds yang besar ) sebagai contoh Rds dari IRFP 250 adalah 0,075 ohm Rds dari IRF 840 adalah 0,85 ohm Rds dari IRF 640 adalah 0,15 ohm . yang "terbaik" sementara ini adalah IRFP 250 saya sudah mencobanya dalam beberapa "ujian" berikut ini: . 1. menjalankan beban resistif. saya coba menyalakan lampu 35 watt ( arus 2,75 Ampere ). saat saya pegang mosfet, kok tidak panas sama sekali, akhirnya beban saya naikkan jadi 55 watt ( arus 4,5 ampere ) sampai dengan pemanas 2 ohm alias 72 watt ( arus 6 Ampere ). mosfet terbukti mampu menerima arus sebesar itu dan panas pada mosfet tidak signifikan ( berbeda jauh jika memakai transistor. . Terjadi panas pada mosfet "hanya" terjadi jika beban resistif tersebut dijalankan secara ON OFF ON OFF alias dibuat DC pulsed. itupun tidak sepanas pada transistor. . 2. menjalankan coil 0,5 mm seberat 500 gr ( dililit pada koker trafo 5 A ), hasilnya mosfet tidak panas sama sekali ( pun juga tidak mati / terbakar ). antara source dan Drain dihubungkan dengan indikator neon ( menyala putih / kebiruan ), menandakan bahwa telah terjadi back emf yang cukup besar. . 3. saya coba menjalankan 100 lilit kawat email 0,5 mm, juga sukses ( mosfet tidak panas apalagi mati ) walaupun sama seperti percobaan kedua, spike yang dihasilkan juga tak kalah hebatnya ( neon sampai menyala putih / kebiruan ) . kesimpulan... MOSFET cocok dipakai untuk pulser / radiant charger / yang memakai coil ( itulah mengapa mosfet banyak dipakai pada inverter DC AC berdaya besar, PSU komputer dan sebagainya ) . bener bang sucahyo... IC 555 nampaknya rentan rusak kena spike ( ya wajarlah... namanya juga komponen semikonduktor... tentu saja rentan "spike" ) . lebih anehnya lagi ( saya temukan sore ini ), saat ic 555 + mosfet tidak diberi beban coil, 555 berjalan normal namun begitu beban dihubungkan dengan coil ( ataupun pemanas nikelin yang dibuat coil ) eh kecepatan / freq 555 bertambah saya pikir, aneh juga... freq bisa berubah gara-gara diberi coil ( apa mungkin karena spike / ringing pada coil yang mengalir pada kutub + dan -, menjalar ke ic 555 dan mampu mempengaruhi freq yang dihasilkan ic 555 )
|
|
|
Post by Sucahyo on Jul 8, 2014 9:57:37 GMT 7
Terima kasih. infonya sangat berguna. Tidak tahu apa tipe mosfet tersebut tersedia atau tidak di toko elektronika dekat sini. Kalau ada, pingin coba.
Sebelum dicoba langsung, saya tidak akan memastikan kehandalannnya. Karena saya pernah merusak transistor Sanken seharga 45 ribu sepasang, gara - gara tidak diberi beban. padahal di rating dikatakan bisa bertahan sampai 250V.
Untuk 555, wajar bila frekuensi berubah. karena kestabilan frekuensi tergantung pada kestabilan power supply. Bila tegangan power supply turun karena diberi beban, maka frekuensi berubah.
|
|
|
Post by ronym on Aug 4, 2014 16:59:18 GMT 7
transistor tidak diberi beban ? . apa maksud bang Sucahyo Back EMF dari coil tidak diarahkan untuk mengecas baterai ataupun misal untuk menyalakan lampu sehingga back EMF menghantam internal transistor dan akhirnya mati ? walaupun disebutkan ratingnya 250 v . kalau masalah tahan tidaknya terhadap Back EMF... ya... saya kira sama saja... karena mosfet tetaplah terbuat dari bahan semikonduktor jangankan Back EMF tegangan tinggi gel elektromagnetik dari bom nuklir saja mampu untuk "membakar" rangkaian elektronik ( termasuk mosfet )
|
|
|
Post by Sucahyo on Aug 5, 2014 14:54:26 GMT 7
Iya, transistor sanken asli tersebut saya gunakan untuk radiant charger saya. Padahal arus input juga tidak terlalu besar bila dibanding dengan yang dipakai oleh para replikator Bedini SG.
Sampai sekarang tidak ada transistor yang bisa bertahan terhadap spark di bagian output.
|
|
|
Post by ronym on Aug 5, 2014 19:22:16 GMT 7
itulah mengapa Bedini menempatkan indikator neon yang fungsinya adalah sebagai "jumper" agar listrik tegangan tinggi yang berlebihan dari Back EMF akan melompat dan menuju ke ground atau kutub negatif baterai
|
|
|
Post by Sucahyo on Aug 6, 2014 8:45:58 GMT 7
Untuk stingo, neon nggak ada gunanya. Neonnya juga akan ikutan rusak. Lagian neon mengurangi output power.
|
|
|
Post by ronym on Aug 6, 2014 15:59:47 GMT 7
ya... iya sih bang saya pikir juga begitu kalau dipasang neon justru tidak terjadi self oscillation baik di coil maupun MOSFET atau transistor . karena justru self oscillation inilah yang menimbulkan efek yang lain sebagai contoh menghemat baterai ataupun mendapatkan output yang berubah frekuensi dan amplitudonya
|
|
|
Post by ronym on Aug 6, 2014 16:10:01 GMT 7
mungkin memang kita sekali-kali perlu kembali ke cara kuno ya... pake tabung vakum lagipula memang Tesla, dan lain-lain memakai tabung vakum untuk menghasilkan efek yang lain ( disamping juga digunakan sebagai oscillator dan juga penguat arus ) . saya juga membaca dari pecinta amplifier tabung vakum suara yang dihasilkan mantap alias suaranya loss tidak tertahan seperti menggunakan transistor kualitas suaranya katanya juga jernih dan terdengar natural . he... he... jadi penasaran juga pengen coba tapi karena rating kerja tabung vakum antara 100-300 volt jadi ciut juga . plus perlu koleksi aki 10-20 biji yang disusun seri untuk mendapatkan tegangan DC 120-240 volt . kalo pake listrik PLN yang disearahkan masih takut-takut aja . oh ya satu lagi harga tabung vakum juga tidak murah hargatermurah buatan china saja harganya Rp 150.000 sebiji
|
|
|
Post by Sucahyo on Aug 7, 2014 8:29:09 GMT 7
Iya, katanya kualitas tabung sangat jauh berbeda. Dilihat dari fisiknya, ukuran kristal yang dipakai tabung juga lebih besar.
Apa masih ada yang produksi tabung vakum?
|
|
|
Post by sirun on May 25, 2016 13:36:40 GMT 7
saya pakai mosfet irf540n untuk DC-DC converter, dengan tegangan input 12V, ga sampai 1 menit mosfet panas dan tegangan turun. kira-kira kenapa yaa?? mohon pencerahan. terima kasih.
|
|
|
Post by Sucahyo on May 28, 2016 9:40:58 GMT 7
saya pakai mosfet irf540n untuk DC-DC converter, dengan tegangan input 12V, ga sampai 1 menit mosfet panas dan tegangan turun. kira-kira kenapa yaa?? mohon pencerahan. terima kasih. Mungkin arus pemakaian terlalu besar. Setiap MOSFET ada batasan arus konstan sendiri sendiri. Dan juga harus ada dioda pengaman (flyback diode) untuk mencegah kerusakan MOSFET tapi efeknya efisiensi berkurang.
|
|
|
Post by maulana on Oct 10, 2016 22:48:57 GMT 7
Saya mau nanya untuk membuat saklar kerna di tmpat saya mosfet susah dpat nya ap bisa di gnti dengan transistor?
|
|
|
Post by Sucahyo on Oct 14, 2016 10:27:18 GMT 7
Saya mau nanya untuk membuat saklar kerna di tmpat saya mosfet susah dpat nya ap bisa di gnti dengan transistor? Bisa, tapi harus diperhatikan kuat arus yang lewat berapa. Kalau cuma kecil bisa pakai TIP31C. Berbeda dengan mosfet, kalau pakai transistor full on arus besar itu bisa panas.
|
|
|
Post by Leomar on Nov 6, 2016 19:44:28 GMT 7
Saya punya inverter 500Watt, saya kasih Akki 100Amp, bekerja dengan baik. Tiba2 kemarin Mosfet IRFP48 (50A,60V) mati semua 4biji. Lalu saya ganti dg tipe IRF3205 (110A,55V) ternyata ada beep panjang dan lampu indikator tidak menyala. Tadinya saya kira akki low terus saya charge ternyata listrik turun. Saya cek ternyata IRFP640 (20A,500V)mati 2 dari 4 biji yg terpasang. 1.Apakah ada pengaruhnya saya ganti tipe tersebut atau ada komponen lain yg mati juga? 2.Apakah saya bisa langsung ganti IRFP640 tsb ataukah ada kemungkinan komponen lain ada yg rusak juga? 3.Apakah bisa saya ganti type IRFP640 dg tipe yang ampere-nya lebih besar? 4. Traffo untuk charge cuma tertulis 2,5Amp dan panas waktu nge-charge tapi sekarang masih berfungsi, bisakah saya ganti dg yg 5Amp tanpa merubah komponen terpasang? 5.Di daftar mosfet ada tipe Power Mosfet dan tipe Chanel Power Mosfet apakah artinya?
Maaf pertanyaanya banyak, tapi terima kasih sebelumnya.
|
|
|
Post by Sucahyo on Nov 11, 2016 17:01:36 GMT 7
Saya punya inverter 500Watt, saya kasih Akki 100Amp, bekerja dengan baik. Tiba2 kemarin Mosfet IRFP48 (50A,60V) mati semua 4biji. Lalu saya ganti dg tipe IRF3205 (110A,55V) ternyata ada beep panjang dan lampu indikator tidak menyala. Tadinya saya kira akki low terus saya charge ternyata listrik turun. Saya cek ternyata IRFP640 (20A,500V)mati 2 dari 4 biji yg terpasang. 1.Apakah ada pengaruhnya saya ganti tipe tersebut atau ada komponen lain yg mati juga? 2.Apakah saya bisa langsung ganti IRFP640 tsb ataukah ada kemungkinan komponen lain ada yg rusak juga? 3.Apakah bisa saya ganti type IRFP640 dg tipe yang ampere-nya lebih besar? 4. Traffo untuk charge cuma tertulis 2,5Amp dan panas waktu nge-charge tapi sekarang masih berfungsi, bisakah saya ganti dg yg 5Amp tanpa merubah komponen terpasang? 5.Di daftar mosfet ada tipe Power Mosfet dan tipe Chanel Power Mosfet apakah artinya? Maaf pertanyaanya banyak, tapi terima kasih sebelumnya. Wah maaf, pertanyaan butuh pemahaman tingkat lanjut. Mungkin yang lain bisa bantu jawab? Yang saya tahu cuma kerusakan kelistrikan bisa menjalar. apalagi bila ada tegangan kejut. Semua yang pakai caru daya yang sama bisa rusak. Bahkan alat yang tidak terhubung langsung juga bisa rusak.
|
|
i1
New Member
Posts: 1
|
Post by i1 on Nov 17, 2016 20:21:18 GMT 7
mohon bantuan para master,... tentang mosfet IRF540 dengan kapasitas 28A...untuk rangkaian inverter 220AC. apa yang terjadi pada mosfet tersebut kalau di aplikasikan pada trafo sebesar 50A..? lantas apa bisa maksimal pada trafo 50A tersebut...?
|
|
|
Post by Erigana1 on Nov 22, 2016 9:34:21 GMT 7
Saya mengganti Mosfet fdd 8896 dg fdu 8896 pada receiver circuit board RC Helicopter type jxd 352w, hasilnya makin kencang putaran dinamonya, namun berakibat fdu 8896 menjadi panas. Padahal kedua Mosfet tsb menurut datasheet Mosfet adalah sama. Dioda yg terhubung dg Mosfet itu normal setelah diukur. Mohon pencerahan kepada para pakar disini, solusi terbaiknya sehingga RC Helicopter saya itu dapat terbang lagi, terimakasih
|
|